Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEKERJAAN sebagai wartawan sesungguhnya tidak sekadar memberikan informasi, tetapi dapat mendorong masyarakat untuk bergerak secara positif. Jadi, jangan pernah meremehkan pekerjaan sebagai jurnalis, sebaliknya profesi wartawan harus terus diperjuangan.
Demikian disampaikan wartawan senior Media Group Andy F Noya dalam acara Bincang Jurnalistik yang digelar Bank Indonesia (BI) Purwokerto, Jawa Tengah (Jateng) pada Sabtu (17/10).
‘’Dengan pekerjaan jurnalis, dapat mendorong masyarakat untuk bergerak dalam berbuat baik. Jadi sesungguhnya, seorang wartawan tak hanya memberikan informasi, melainkan juga dapat memberikan inspirasibagi masyarakat dalam berbuat baik,’’jelas Andy.
Andy kemudian menceritakan berbagai pengalaman yang dia lakukan selama ini. Misalnya saja, ada kisah Buyung dari Padang, Sumatera Barat. Kemudian ada juga Sugeng Siswoyudono yang memberikan pengaruh positif bagi masyarakat untuk berbuat baik.
‘’Karena itulah, kemudian muncul berbagai gerakan kaki palsu, gerakan buku, gerakan sepatu anak Indonesia, dan lainnya. Sebagai wartawan, aku tidak punya uang, tetapi aku punya akses. Bagiku ngamen untuk mereka yang miskin tidak pernah malu,’’katanya.
Tetapi dalam perkembangannya, perjalanan pers saat sekarang makin membingungkan. Satu sisi, pers yang harus tetap memegang teguh kode etik jurnalistik dihadapkan kenyataan di mana media perlu juga hidup dengan iklan.
Baca juga : Destinasi Bahorok, Surga Alam yang Memikat Wisman
‘’Apalagi, perkembangan industri digital yang memudahkan orang dapat membuat informasi apapun. Lalu, posisi jurnalis di mana, media di mana? Di sinilah tantangan media mainstream, di mana kemudian muncul berita-berita hoaks. Bahkan, kita semakin tidak tahu lagi mana yang benar dan tidak benar,’’ungkapnya.
Dengan kondisi seperti ini, media mainstream memiliki musuh bersama yakni berita yang tidak benar atau hoaks.
‘’Kalau dulu, persaingannya adalah antarwartawan dan antarmedia, tetapi saat sekarang media memiliki musuh bersama yakni berita hoaks, termasuk para buzzer yang penyebar hoaks,’’tegasnya.
Tantangan lainnya adalah anak-anak muda yang kini mulai meninggalkan media, terutama media cetak dan bahkan televisi. Inilah dampak perkembangan teknologi yang sedemikian dahsyat.
Sementara di tempat yang sama, Kepala Perwakilan BI Purwokerto Samsun Hadi mengatakan bahwa media memang memiliki tantangan yang berat termasuk ke depannya, terutama media cetak.
‘’Ada koran yang dulu bisa sampai 50 halaman, kini hanya 16 halaman. Selain itu, dengan adanya
perkembangan teknologi yang demikian pesat, maka wartawan juga memiliki tantangan berat,’’ujarnya. (OL-2)
Ternyata, Indonesia pernah memiliki uang unik dan langka di dunia, lho! Uang ini berukuran seperti biji jagung dan juga ada uang yang cara pembuatannya dengan ditenun oleh putri-putri istana.
Teknologi tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Hampir semua kalangan telah menggunakan teknologi, terutama untuk kepentingan pekerjaan, sekolah dan juga hiburan.
Transformasi digital di sektor keuangan Indonesia berkembang begitu pesat. Itu ditandai dengan adopsi teknologi pada sistem pembayaran yang semakin meningkat.
Revolusi digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara masyarakat bertransaksi. Salah satu inovasi paling menonjol adalah munculnya sistem pembayaran tanpa batas.
Indonesia memiliki sebuah capaian dalam sektor investasi digital, yakni menjadi yang terbesar di ASEAN dengan menduduki peringkat ke-2.
Pada hari pertama Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEDKI), tantangan keamanan siber menjadi sorotan utama.
Aksi damai dilakukan para jurnalis dari berbagai organisasi profesi di depan Balai Kota dan Gedung DPRD
Tiga jurnalis yang biasa bertugas meliput tim nasional Italia dites positif COVID-19 pada Jumat (9/7), dua hari sebelum Gli Azzurri melakoni final Euro 2020 melawan Inggris.
Klub geram karena mereka membuat berita terkait kondisi ruang ganti yang tidak lagi harmonis. Manajemen merasa kesal karena berita tersebut disiarkan tanpa memberikan kesempatan menanggapi.
JURNALIS Media Indonesia, Akmal Fauzi, meraih penghargaan Lomba Karya Tulis Jurnalistik BRI Liga 1 2023/2024.
Jumlah kekerasan terhadap jurnalis atau media bergerak fluktuatif. Angka tertinggi berada di 2016 dengan jumlah kasus 81, sedangkan angka terendah ada pada 2019 dengan jumlah kasus 26.
Sejak kali pertama dirilis pada 2016, IKP Indonesia terus bergerak naik. Hal tersebut menandakan bahwa kemerdekaan pers di Tanah Air kian membaik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved