Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Petani Tuban Bernyali Pakai KUR Beli Penggiling Padi

M Yakub
21/9/2020 14:50
Petani Tuban Bernyali Pakai KUR Beli Penggiling Padi
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi (tengah) didampingi Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah di BPP Sugio, Tuban.(MI/M Yakub)

GABUNGAN Kelompok Tani (Gapoktan) Tri Mulyo Tani (TMT) di Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Tuban, Jatim, memanfaatkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp9,6 miliar dari Bank Jatim untuk menyiapkan infrastruktur pengolahan pangan paska panen.
 
Hal ini dilakukan agar harga jual beras milik petani bisa bersaing dan tidak dimonopoli tengkulak. Hasil panen diolah penggilingan gabah sekaligus produksi beras berkapasitas maksimal 36 ton per hari, kualitas beras medium dan premium. Upaya ini sekaligus juga membantah adanya stigma petani lemah dalam pengolahan dan pemasaran produk pertanian.

Berdasarkan keterangan tertulis dari Kementan RI, Senin (21/9) disebutkan,dana KUR dengan besaran tersebut digunakan oleh petani yang berhimpun pada Gapoktan TMT pada 2018 untuk membeli mesin penggilingan padi dan dua mesin pengering (dryer) berikut membangun gudang beras seluas 1.006 m2.

Hari-hari ini 600-an anggota Gapoktan TMT di Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban berbagi tugas menggarap on farm dan off farm (hulu ke hilir).  Panen raya bukan lagi momok bagi petani di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban di Jawa Timur. Mereka tangkal praktik ijon saat musim tanam.
 
Dengan demikian, tengkulak tidak berdaya mengatur harga gabah saat panen raya padi berlangsung. Luas lahan garapan Gapoktan hampir 300 hektar. Hasil panen diolah penggilingan gabah sekaligus produksi beras berkapasitas maksimal 36 ton per hari, kualitas beras medium dan premium.

Langkah Gapoktan TMT sesuai harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo tentang pentingnya kemandirian di antaranya kepemilikan penggilingan padi oleh petani.

Kementerian Pertanian RI menginisiasi Program Komando Strategis Penggilingan Padi (KostraLing). Mentan Syahrul menilai selayaknya KostraLing berdampingan dengan Balai Penyuluhan Pertanian model Komando Strategis Pembangunan Pertanian (BPP KostraTani).

"Saat puncak panen raya, petani biasanya menghadapi jatuhnya harga gabah. Kendala itu harus diantisipasi pengendalian penyediaan beras agar tidak terjadi gejolak harga yang merugikan petani," kata Mentan Syahrul dialog virtual Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) Vol.20, beberapa waktu lalu.

Menurut Mentan, tahun depan Kementan akan melakukan mekanisasi, khususnya penggilingan padi. Rencana teknis, KostraLing mendukung BPP KostraTani. "Dirjen terkait harap fasilitasi penyerapan gabah dengan KostraLing."

Syahrul mengharapkan panen raya tidak lagi menjadi momok bagi petani, maka penggilingan padi KostraLing berperan vital membeli gabah dari kelompok tani (Poktan) atau Gapoktan sesuai harga pembelian pemerintah [HPP] untuk disimpan atau digiling, dalam upaya menyediakan beras kualitas standar pada waktu yang tepat.

Peribahasa bilang 'kata berjawab, gayung bersambut' maka Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi dalam rangkaian kunjungan kerja di Jatim inisiatif menyambangi penggilingan padi Gapoktan TMT di Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang. Setelah audiensi dengan Bupati Tuban, Fathul Huda, Jumat pekan lalu.

Dedi Nursyamsi mengapresiasi capaian dan kemandirian Gapoktan TMT mengolah padi secara modern sehingga layak disebut petani maju, mandiri dan modern lantaran mampu menguasai on farm dan of farm (hulu ke hilir).

Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI (BPPSDMP) mengakui salut pada komitmen Gapoktan TMT yang berani memanfaatkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) karena menyadari manfaatnya bagi petani.

"Pengalaman mungkin belum banyak, tapi keberaniannya luar biasa. Kementan mendorong Gapoktan bermitra dengan pihak ketiga, termasuk yang masih perlu pecah kulit. Berarti dia butuh giling lagi untuk processing," kata Dedi.

Turut mendampingi Kabadan SDM adalah Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah dan sejumlah pejabat eselon tiga dan empat Pusluhtan BPPSDMP di antaranya Kabid Kelembagaan dan Ketenagaan Penyuluhan, I Wayan Ediana dan Kasubbid Kasubbid Kelembagaan Penyuluhan, Purnomojati Anggoroseto.

Penggilingan padi Gapoktan TMT diresmikan oleh Bupati Tuban Fathul Huda pada penghujung 2018, yang merupakan Program Hulu Hilir Agro Maritim Jatim. Langkah tersebut diakui Dedi Nursyamsi sebagai wujud komitmen Bupati Fathul Huda pada sektor pertanian.

"Di Tuban palawijanya bagus semua. Padi surplus 56 persen dan jagung 600 ribu ton, kaitannya dengan ketahanan pangan," kata Dedi Nursyamsi saat audiensi Bupati Tuban di kantornya pada hari yang sama. (OL-13)

Baca Juga: Pemerintah Diminta Tekan Angka Kematian Pasien Covid-19



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya