Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PENGUATAN destinasi wisata dengan menerapkan protokol kebersihan, kesehatan, keamanan, dan ramah lingkungan atau cleanliness, health, safety, environment (CHSE) kembali dicanangkan.
Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) melanjutkan rangkaian aktivasi gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman) yang merupakan kegiatan padat karya sebagai upaya pemulihan sektor pariwisata di destinasi wisata Air Terjun Ogi, Kabupaten Ngada-Bajawa, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 17-18 September 2020.
Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina hadir, Asisten 2 Bupati Ngada Bidang Pembangunan Hironimus Reba, Sekertaris Camat Bajawa Primus Logo, dan 100 peserta dari warga setempat.
Direktur Utama BOPLBF Shana Fatina mengatakan, kedisiplinan terhadap perilaku hidup bersih dan sehat menjadi salah satu dasar bagi keberlangsungan pariwisata.
"Jauh sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, perang terhadap sampah, khususnya sampah plastik dilakukan secara global, termasuk masyarakat Flores" ujar Shana..
“Pandemi ini harus menjadi puncak kesadaran kita menjaga gaya hidup sehat. Bicara pariwisata tidak lepas dari bicara tentang gaya hidup bersih dan sehat. Keindahan, keamanan, serta keberlangsungan lingkungan dengan sendirinya akan terwujud dan ini menjadi modal utama berlangsungnya pariwisata kita”, terang Shana.
Shana menekankan kehadiran Bajawa sebagai salah satu aset pariwisata budaya NTT. Kehadiran museum budaya berupa kampung-kampung adat warisan leluhur di Lembah Jerebu’u yang saat ini menjadi bagian tak terpisahkan dari destinasi budaya dan sejarah yang selalu perlu dijaga keberlangsungannya.
“Dengan karakter pariwisata Bajawa yang melibatkan masyarakat secara langsung, maka penerapan protokol CHSE sudah selayaknya menjadi gaya hidup yang harus dilaksanakan secara disiplin. Dengan begitu dapat menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat maupun wisatawan yang datang berkunjung”, tegas Shana.
Sementara itu, Asisten 2 Bupati Ngada Bidang Pembangunan Hironimus Reba dalam sambutannya antusias.
Menurut Hironimus, kegiatan padat karya seperti Gerakan BISA harus menjadi momentum bagi masyarakat untuk bangkit dari keterpurukan berbagai sektor, terutama sektor pariwisata akibat pandemi Covid-19.
"Terimakasih kepada BOPLBF yang tidak pernah melupakan Kabupaten Ngada dalam pelaksanaan kegiatan seperti ini. Selama kurang lebih enam bulan sejak pandemi , roda perekonomian pariwisata kami berhenti berputar. Semua sektor terkena imbasnya. Inilah momentum kebangkitan kita,” ujar Hironimus.
Hironimus juga menekankan, Gerakan BISA harus dimulai dari diri masing-masing. Hidup bersih dan sehat harus menjadi gaya hidup masyarakat.
Keberlangsungan lingkungan yang dirawat dengan gaya hidup masyarakat yang bersih dan sehat sudah dapat dipastikan akan memberi dampak juga bagi keberlanjutan pariwisata daerah.
Kegiatan padat karya Gerakan BISA dilaksanakan selama dua hari, 17 & 18 September 2020. Tarian Ja'i dari Sanggar Ngada Mana membuka membuka kegiatan padat karya yang selain membersihkan lingkungan setempat tetapi juga berupa kegiatan penanaman pohon di lokasi wisata Air Terjun Ogi.
Gerakan BISA diharapkan dapat merangsang kesadaran masyarakat memasuki tatanan normal baru pada destinasi wisata untuk senantiasa menerapkan protokol CHSE.
Pada kesempatan ini juga BOPLBF menyerahkan secara simbolis peralatan protokol kesehatan, seperti thermo gun, masker, dan buku panduan, serta secara simbolis malaksanakan penanaman bibit pohon.
Melalui pelaksanaan Gerakan BISA kali ini destinasi wisata Air Terjun Ogi dinyatakan siap menerima kunjungan wisatawan. Terletak di bawah kaki gunung inerie, Kabupaten Ngada terkenal akan kesejukan dan minuman khasnya arak atau yang dikenal dengan moke dalam bahasa setempat. (ROOL-09)
INDONESIA, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, menjadi tuan rumah International Islamic Expo (IIE) 2025 ke-15 di JCC Senayan, pada 11-13 Juli.
Monas dapat dioptimalkan sebagai botanical garden atau kebun botani yang memberikan ruang edukasi dan konservasi flora nusantara serta pusat riset tanaman langka khas Indonesia.
Peresmian ini juga menandai lahirnya Hari Festival Desa Wisata Amping Parak, yang akan masuk dalam kalender resmi pariwisata nagari.
Pacu Jalur sendiri diyakini telah ada sejak abad ke-17. Lebih dari sekadar perlombaan, tradisi ini menjadi simbol gotong royong khas bangsa Indonesia.
Audi Sitorus menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba siap mendukung hal-hal yang sifatnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Java Balloon Attraction tahun ini merupakan salah satu agenda unggulan dari rangkaian kegiatan peringatan HUT ke-200 Wonosobo
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
CUACA buruk yang melanda perairan Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam sebulan terakhir bikin tangkapan nelayan menurun drastis.
Dua bandara di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih tutup akibat erupsi Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata dan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur.
GUNUNG Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali alami erupsi pada Selasa, 8 Juli 2025 petang, tepat pukul 16.08 WITA.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved