Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
KETAKUTAN masih menghinggapi warga Desa Rogo, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Awal pekan, daerah mereka disapu banjir bandang.
“Air, lumpur, dan kayu gelondongan menyapu rumah dan desa kami. Hujan masih terus turun. Karena itu, kami memilih bertahan di tenda pengungsian,” kata Bakri, 42, warga, kemarin.
Desa Rogo berada di bawah perbukitan. Bakri yakin di perbukitan masih banyak kayu gelondongan yang bisa turun sewaktu-waktu jika hujan terus datang.
Sekretaris Desa Rogo, Ajmain Ramadhan, mengakui ada satu kubangan berukuran besar yang berada di hulu sungai, yang sewaktu-waktu bisa menggelontorkan air dan lumpur ke daerah hilir. “Banjir bandang susulan bisa saja kembali terjadi. Kami maklum ratusan warga memilih bertahan di posko pengungsian yang berada di kawasan aman.”
Di Kalimantan Barat, banjir menerjang wilayah Kabupaten Melawi dan Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu. Simpati dan bantuan pun terus mengalir untuk warga yang menjadi korban.
Kemarin, BNI pun menyalurkan paket sembako untuk korban di Desa Tanjung Jati dan Teluk barat, Putussibau Selatan. Sebanyak 150 paket bantuan dibagikan ke beberapa titik.
Perusahaan Listrik Negara juga tidak mau berpangku tangan. General Manager PLN Kalimantan Barat Ari Dartomo mengaku mengirimkan paket sembako untuk warga di Putussibau dan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi.
“Kami juga berjibaku untuk mengamankan aset kelistrikan yang terendam banjir agar tidak mengancam keselamatan warga,” tambah Ari.
Ia memastikan sistem kelistrikan di Putussibau dan sekitarnya mulai berangsur normal. Dari 168 gardu distribusi, tinggal 12 gardu yang belum bisa dinyalakan.
Sementara itu, Pemprov Kalimantan Barat, kemarin, juga mengirimkan 15 ton beras di Kapuas Hulu. “Bantuan ini wujud negara hadir dalam kesulitan yang dialami warga,” kata Kepala Dinas Pangan, M Munsif. (TB/Ant/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved