Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Kampung Wae Rebo Buka Lagi, Wisatawan Wajib Patuhi Protokol Korona

Yohanes Manasye
07/9/2020 09:51
Kampung Wae Rebo Buka Lagi, Wisatawan Wajib Patuhi Protokol Korona
Gubernur NTT Victor Bungtilu Laiskodat berpose bersama rombongan di kampung ada Wae Rebo, Desa Satar Lenda, Minggu (6/9).(Humas Protokol NTT)

SETELAH enam bulan ditutup sejak mewabahnya covid-19, kampung adat Wae Rebo di Desa Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali dibuka untuk wisatawan.

Pembukaan kembali obyek wisata "Kampung di atas awan" itu dilakukan Gubernur NTT Victor Bungtilu Laiskodat setelah berdialog dengan tetua adat dan tokoh masyarakat di kampung itu, Minggu (6/9).

Namun, wisatawan yang hendak menikmati panorama alam dan budaya kampung adat dengan tujuh rumah adat berbentuk kerucut itu wajib mematuhi protokol covid-19. Hal itu dimaksudkan agar pandemi virus korona tidak menular ke warga setempat.

Baca juga: Sendratari Ramayana Daring Sampai ke India

“Mulai hari ini, kampung adat Wae Rebo kita buka kembali. Kita buka untuk umum, kita mulai untuk menerima tamu kembali dengan tetap mamatuhi protokol kesehatan,” jelas Viktor sebagaimana dirilis Humas Protokol NTT.

Gubernur singgah di kampung Wae Rebo dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Manggarai. Mereka berjalan kaki sejauh 4,2 kilometer sambil menikmati panorama alam yang eksotis dan udara yang sejuk menuju kampung di ketinggian 1.200 mdpl itu.

Di kampung itu, ia berdialog dengan para tetua adat dan tokoh masyarakat setempat.

Selain bersepakat membuka kembali kegiatan pariwisata, mereka juga bersepakat untuk melakukan penataan dan pembangunan infrastruktur pendukung. Harapannya, penataan dan penyediaan fasilitas pendukung membuat tempat itu menjadi lebih baik dan menarik lebih banyak wisatawan domestik dan mancanegara.

Adapun fasilitas pendukung yang hendak dibangun, antara lain, rest area dan akses jalan yang baik menuju kampung itu. Pembangunan jalan dimaksudkan agar kendaraan roda dua bisa tembus kawasan itu demi memudahkan angkutan logistik dan evakuasi.

“Kita juga akan siapkan rest area untuk yang berkunjung, serta akses jalan yang baik sehingga kendaraan roda dua bisa masuk keluar terutama untuk kepentingan logistik dan juga untuk evakuasi,” katanya.

Selain itu, ia menugaskan anak buahnya berkoordinasi dengan Pemkab Manggarai supaya bisa mendirikan Sekolah Dasar dan meningkatkan Puskesmas Pembantu (Pustu) menjadi Puskesmas penuh. Dua fasilitas itu penting agar warga tidak harus jauh-jauh untuk pergi sekolah dan mendapatkan pelayanan kesehatan.

Gubernur juga meminta masyarakat menyampaikan semua kesulitan yang mereka alami selama pandemi covid-19. Ia berjanji Pemerintah Provinsi NTT akan membantu pemulihan roda ekonomi masyarakat yang sempat mengalami kesulitan pemasukan.

Selain itu juga Victor berharap agar nantinya kampung adat ini juga bisa menjadi mandiri dalam pertanian dan peternakan.

“Jika ada kendala-kendala saya harap disampaikan segera, agar kita dapat cepat memulihkan situasi ini dan semuanya dapat bertumbuh dengan baik kembali,” ujar Victor.

Meski akan ada pembangunan infrastruktur, Victor tetap berpesan agar masyarakat lokal selalu menjaga keaslian dan keunikan Wae Rebo sebagai salah satu kekayaan warisan budaya kebanggaan masyarakat setempat.

“Desa Adat ini tidak boleh diubah, harus tetap natural begini, harus tetap dengan keunikannya, karena ini sudah aturan budaya dan warisan leluhur,” tegas politisi Partai NasDem itu. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya