Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
DUA peristiwa kebakaran hutan sempat terjadi di Jambi. Yang pertama pada 3 Juli lalu di Sungai Aur, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, dan kedua pada 18 Agustus di Suak Kandis, Muaro Jambi.
Dalam tempo kurang dari 90 menit, Tim Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan Jambi berhasil memadamkan api. Apa rahasianya?
“Kami bersiaga CCTV yang dipadukan dengan Aplikasi Sistem Analisis Pengendalian (ASAP) Karhutla digital. Saat ini kami sudah memasang di tujuh lokasi rawan,” kata Kapolda Jambi Irjen Firman Shantyabudi, kemarin.
Setelah 7 CCTV, Jambi juga akan menambah pemasangannya di 5 lokasi rawan lainnya. Bersama PT Telkom, Polda Jambi menargetkan akan memasang 30 CCTV.
“Selain cara itu, Polda Jambi dan jajarannya juga terus mengimbau warga agar tidak membuka lahan dengan cara membakar,” tambah Firman.
Di Sumatra Selatan, polda juga terus menggaungkan Maklumat Kapolda yang melarang pembakaran hutan. “Kami kembali mengingatkan, Maklumat Kapolda terkait larangan membakar lahan itu sangat mengikat. Ada sanksi hukum yang berat bagi pelanggarnya,” kata Kabid Humas Polda Sumatra Selatan Komisaris Besar Supriadi.
Sesuai UU Lingkungan Hidup, pembakar lahan dan hutan, serta perusak lingkungan dikenai ancaman hukuman 15 tahun penjara dan denda Rp5 miliar. “Kami berharap sanksi dan penegakan hukum yang tegas dapat mencegah kebakaran hutan dan lahan,” tambahnya.
Di Sumatra Selatan ada 10 kabupaten dan kota yang memiliki potensi dan rawan kebakaran setiap kemarau, yakni Kota Palembang, Kabupaten Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Muara Enim, OKU Timur, Lahat, Musirawas, dan Kabupaten Musirawas Utara.
Saat ini sudah ratusan personel Polda Sumatra Selatan yang terjun mendukung Satgas Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan. “Kami akan terus berusaha mencegah provinsi ini terhindar dari bencana kabut asap, yang sangat merugikan warga,” tandas Supriadi.
Kemarin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bangka Belitung melaporkan adanya delapan titik panas di wilayahnya. Titik panas yang diduga kuat titik api kebakaran hutan dan lahan itu terjadi di Bangka Tengah, Belitung dan Belitung Timur.
“Satu titik di Pulau Bangka dan tujuh titik lain di Pulau Belitung. Meski masih ada hujan, panas masih menyulut kebakaran di beberapa wilayah,” kata Kepala BPBD Mikron Antariksa.
Penanggulangan kebakaran hutan dan lahan sudah disiapkan. Bersama kepolisian, BPBD sudah membangun posko di sejumlah titik rawan. (SL/DW/RF/Ant/N-2)
SEBANYAK 76 titik panas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terpantau satelit berada di Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Riau sejak 24 hingga 31 Agustus 2025.
Sebagai negara dengan area hutan yang didominasi oleh lahan gambut, komitmen pemerintah dalam melakukan upaya pencegahan dan mitigasi karhutla dinilai masih harus terus ditingkatkan.
Berdasarkan informasi, bibit kelapa sawit yang ditanami telah mencapai seluas 1 hektare (ha) di lokasi karhutla yang menghanguskan sekitar 50 ha lahan gambut.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Jambi selama 10 hari, sejak 10 hingga 19 Agustus 2025.
BNPB mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di enam provinsi prioritas tahun ini relatif kecil, hanya sekitar 3.000 hektare
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved