Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pemkab Muba Realisasikan Pemasangan 8.162 Sambungan Jargas

Dwi Apriani
16/8/2020 11:41
Pemkab Muba Realisasikan Pemasangan 8.162 Sambungan Jargas
Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin saat ground breaking pembangunan Jargas Rumah Tangga di Kantor Camat Sungai Lilin, Minggu (16/8).(MI/Dwi Apriani)

KABUPATEN Musi Banyuasin adalah kabupaten penghasil gas terbesar. Karena itu, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin berupaya keras agar masyarakat Muba menjadi prioritas penerima jaringan gas. Sebagai prioritas adalah warga di wilayah ring 1 penghasil gas.

Dan kini mimpi tersebut terwujud. Pemkab Muba dapat merealisasikan pemasangan 8.162 sambungan jaringan gas (jargas) bumi untuk rumah tangga di Kecamatan Sungai Lilin, Kecamatan Sekayu dan Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin.

"Kita terus meminta kepada Kementerian ESDM agar pasokan jargas rumah tangga di Muba ini menjadi prioritas. Tidak lain demi kepentingan masyarakat," ungkap Dodi Reza Alex, Bupati Muba saat ground breaking pembangunan Jargas Rumah Tangga di Kantor Camat Sungai Lilin, Minggu (16/8).

Baca Juga: Musi Banyuasin Siapkan Pencegahan Karhutla

Ia menyebut, selama ini pemasangan jargas rumah tangga di Indonesia difokuskan di kawasan perkotaan. "Di Muba kita fokus agar sambungan jargas rumah tangga dirasakan warga pedesaan. Alhamdulillah perlahan telah direalisasikan," ungkapnya.

Dodi menjelaskan tiga tahun lalu Muba pertama kali memasang 6.000 sambungan jaringan gas rumah tangga di Kota Sekayu. Saat itu pertama kali Muba dapat alokasi jaringan gas rumah tangga. "Saat itu di Sekayu, Pak Sekda juga ikut turun masuk ke rumah-rumah penduduk ke desa-desa yang selama ini pakai kompor minyak tanah. Dengan jargas warga tinggal putar kompor dan gas langsung menyala, keluar si api biru," sebutnya.

Sebagai penghasil gas terbesar, tegas Dodi, Muba juga telah mengaliri gas sampai ke PT Pusri. "Kami bersyukur perjuangan kita selama 3 tahun maka kota-kota Kecamatan di Muba bagian timur ini mendapatkan jaringan gas rumah tangga. Jelas ini meringankan ekonomi masyarakat. Gas ini lebih murah, lebih bersih dan pasti juga bisa meningkatkan taraf hidup  masyarakat untuk energi yang
terbarukan," terangnya.

Pimpinan Komisi VII DPR RI, Alex Noerdin yang membidangi energi menyebut Kabupaten Muba selalu menjadi yang terdepan. "Untuk seluruh Indonesia,Kabupaten Muba adalah salah satu penghasil gas terbesar di Indonesia. Calon pelanggan terdaftar kurang lebih 50.000. Saya minta silakan tahun depan 50.000 sambungan rumah jargas untuk Musi Banyuasin di 3 Kecamatan dan ditambah 3 Kecamatan yang lain," tegas Alex.

Baca Juga: Pemerintah Terus Perluas Jaringan Gas

Ia meyakini Muba harus menjadi prioritas sambungan jargas rumah tangga. "Tahun depan mungkin belum tercapai 50 ribu. Tapi dengan capaian 48 ribu dinilai cukup, 2 ribunya menyusul tahun selanjutnya. Karena dari sinilah asal gas itu, wajar dari sinilah asal minyak bumi itu," tegasnya.

Kepala Bappeda Muba Iskandar Syahrianto menyampaikan kegiatan pembangunan jargas dimulai pada tahun 2017 lanjut ke tahun 2020. Untuk wilayah Musi Banyuasin mendapat alokasi 8.162 sambungan rumah tangga yang berada di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Sekayu, Kecamatan Sungai Lilin, dan Kecamatan Bayung Lencir.

"Kurang lebih 2 bulan Pendataan calon sambungan rumah tangga sudah dilakukan sejak dua bulan lalu. Dan hari ini diresmikan di Kecamatan Sungai Lilin yang merupakan salah satu pusat dari jaringan gas tersebut. Diharapkan jaringan gas ini dapat dikembangkan di wilayah yang berbatasan ataupun yang dilintasi oleh jalur gas Bayung lincir, Tunggal Jaya, Sungai Lilin dan Babat Supat dan Kecamatan potensi lainnya," tambahnya.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas melalui Kepala Subdit Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementrian ESDM RI Wahyudi Akbari mengatakan  program pemerintah sudah ada sampai 2024.

"Kita ditargetkan pemerintah membangun komulatif sebesar 4 juta sambungan rumah dengan biaya APBN. Kemudian juga ada anggaran dari pembelian yang kita dorong mulai dari 2022 sampai 2024 ini persiapan untuk pembangunan," katanya.

Dijelaskan, jaringan ini pendataannya dikoordinasikan dengan Pemda yang juga mendampingi hingga perencanaan, perizinan, sehingga masyarakat calon penerima pembangunan jargas untuk tahun 2020 ini akan ada 10 paket.

"Kami mohon dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat agar pembangunan ini bisa tepat waktu tepat sasaran dan untuk tahun-tahun berikutnya kita bisa melanjutkan pengembangannya," pungkasnya. (DW/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya