Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya menjaga kemandirian pangan. Berbagai program diluncurkan pada kepemimpinan
Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.
Salah satunya dengan menggagas program Santri Tani (Santani) yang sudah berjalan tahun ini. Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, program Santani digagas untuk menghadirkan kemandirian ekonomi pondok pesantren (ponpes), meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendorong ketahanan pangan di Jawa Barat.
Santri Tani tidak hanya menghadirkan kemandirian ekonomi bagi pondok pesantren, tetapi juga menggerakkan ekonomi Jawa Barat yang terpukul pandemi covid-19. Uu menjelaskan, di Jawa Barat terdapat sekitar 12.500 pondok pesantren dengan jumlah santri mencapai 4,5 juta.
"Ada komunitas lain yang harus didorong dalam mendukung program pemerintah dalam kedaulatan pangan Jawa Barat, yaitu komunitas para santri," kata Uu yang juga didaulat sebagai Panglima Santri Jawa Barat.
Uu mengatakan, Santani diharapkan bisa mengembalikan keinginan masyarakatnya untuk bertani. Sebab, lanjut dia, minat pemuda Jawa Barat untuk mengembangkan sektor pertanian terus menurun.
"Kondisi tersebut akan memengaruhi ketahanan pangan Jawa Barat. Harapan kami, pemuda- pemudi peduli pada pertanian. Maka, kami mendorong seluruh komunitas masyarakat peduli kepada pertanian termasuk para santri dan kiai," ucapnya.
Dengan begitu, pesantren tidak selalu mengandalkan bantuan dari pemerintah maupun orangtua santri. "Bertani merupakan peluang usaha yang cocok di lingkungan pesantren, karena tidak mengganggu belajar mengajar. Kyai butuh tetap berada di pesantrennya, murobatoh (tinggal lama) sebagai figur dan sebagai orang tua para santri," ucap Kang Uu.
Dalam program Santani ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyerahkan bantuan berupa alat pertanian kepada setiap pondok pesantren. "Yang kedua adanya pelatihan, pertanian apa yang cocok di sini. Lalu yang ketiga bagaimana cara pengemasan produk tani yang baik dan menarik," tambahnya.
Agar program kemandirian pondok pesantren ini dapat berjalan baik, Uu pun meminta agar para pimpinan pondok pesantren mempunyai terobosan terutama dalam membaca peluang ekonomi. Terlebih, di tengah pandemi covid-19 ini kegiatan ekonomi harus tetap didorong bergerak agar pulih dan mencegah terjadinya krisis sosial maupun krisis politik di tengah masyarakat.
''Saat ini kami tengah fokus pemulihan ekonomi. Mari kita hadapi bersama. Jangan sampai pandemi ini menjadi alasan kita untuk tidak kreatif," ucap Uu.
Sosok yang juga Panglima Santri inipun berharap para pengajar di pesantren bisa membimbing santrinya agar mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. "Sehingga para santri tidak gagap teknologi atau ketinggalan arus informasi," ujarnya.
Lebih lanjut, Uu berharap santri dapat mengembangkan potensi pertanian di sekitar pondok pesantren. Jika berhasil, kata Uu, kesejahteraan masyarakat sekitar pondok pesantren akan meningkat.
"Karena kami khawatir, kalau covid-19 ini tidak segera selesai dan tidak segera diantisipasi, kami khawatir krisis kesehatan bisa menjadi krisis ekonomi. Kalau sudah krisis ekonomi, dihawatirkan juga ada krisis politik," kata Uu.
Selain melalui program Santani, Pemerintah Provinsi Jabar berupaya menggairahkan kembali perekonomian dengan menstimulus Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satunya membeli 10 juta masker dari UMKM di Jawa Barat.
Tak hanya itu, program padat karya telah bergulir untuk meningkatkan daya beli masyarakat pedesaan. "Yang akan digulirkan melalui padat karya serta bantuan terhadap UMKM yang ada di Jawa Barat. Bantuan modal untuk menggeliatkan lagi perekonomian yang ada di Jawa Barat," ucapnya.
Uu juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Tujuannya mencegah penularan covid-19 pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) sehingga pembukaan kegiatan ekonomi dan sosial disertai juga dengan pengendalian covid-19.
Pengasuh Pondok Pesantren Manazilul Huda Banjar K.H. Aep Saefulloh menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang sudah memberi perhatian khusus untuk perkembangan pondok pesantren. Menurutnya, Santani Jabar Juara menjadi program yang sangat baik untuk pengembangan keahlian para santri, khususnya di bidang pertanian.
Santani Jabar Juara juga dinilai menjadi sarana pendidikan bagi para santri untuk melakukan pekerjaan di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat. "Kami tentunya berterima kasih karena pemerintah sudah membantu membuka peluang kemandirian ekonomi pondok pesantren," kata Aep Saefulloh. (BY/OL-10)
Holiday Inn Bandung Pasteur kali ini tidak mau ketinggalan untuk memberikan kuliner-kuliner yang ciamik dengan menghadirkan all you can eat Dim Sum.
Courtyard by Marriott Bandung Dago merupakan hotel strategis di Bandung yang terletak di Jalan Ir. H. Djuanda Nomor 33 yang dikenal dengan sebutan Dago.
Dalam upaya memberikan pengalaman liburan yang tak terlupakan, The Luxton Bandung mempersembahkan paket spesial yang dirancang untuk memanjakan para tamu dengan berbagai manfaat eksklusif.
Jenama skincare lokal asli Bandung yaitu JGlow menjadi salah satu pelaku usaha yang membuka kesempatan bagi masyarakat untuk bisa bergabung sebagai mitra.
EKN berkomitmen memfasilitasi masyarakat Jabar, terutama Kota Bandung agar mudah menjangkau kendaraan yang hemat, bebas polusi dan sesuai dengan perkembangan teknologi otomotif terbaru.
Disperindag Jabar masih menunggu salinan aturan terkait kenaikan HET MinyaKita.
Yudha terekam kamera tengah berada di sebuah tempat hiburan malam saat masih menjalani pemusatan latihan timnas U-19.
MARAKNYA isu agama di tengah konstelasi politik nasional membuat para pengasuh pesantren resah.
PENGUNGKAPAN dan penangkapan sel-sel teroris di Bogor dan Depok oleh Polri membuktikan bahwa ada pihak-pihak radikal
Program Metro TV Berbagi, yang digagas Metro TV dan Media Indonesia, diikuti sedikitnya 70 satri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Tanfizh Darul Quran
Salat digelar untuk masyarakat umum atau sekitar, karena seluruh santri sudah dipulangkan hingga 29 Maret mendatang.
KETUA Umum Dewan Pengurus Pusat Ikatan Pesantren Indonesia (DPP IPI), KH. Zaini Ahmad, S.RK mengapresiasi kinerja Satgassus Bareskrim Polri yang mengungkap sindikat narkoba Iran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved