Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya menjaga kemandirian pangan. Berbagai program diluncurkan pada kepemimpinan
Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.
Salah satunya dengan menggagas program Santri Tani (Santani) yang sudah berjalan tahun ini. Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, program Santani digagas untuk menghadirkan kemandirian ekonomi pondok pesantren (ponpes), meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendorong ketahanan pangan di Jawa Barat.
Santri Tani tidak hanya menghadirkan kemandirian ekonomi bagi pondok pesantren, tetapi juga menggerakkan ekonomi Jawa Barat yang terpukul pandemi covid-19. Uu menjelaskan, di Jawa Barat terdapat sekitar 12.500 pondok pesantren dengan jumlah santri mencapai 4,5 juta.
"Ada komunitas lain yang harus didorong dalam mendukung program pemerintah dalam kedaulatan pangan Jawa Barat, yaitu komunitas para santri," kata Uu yang juga didaulat sebagai Panglima Santri Jawa Barat.
Uu mengatakan, Santani diharapkan bisa mengembalikan keinginan masyarakatnya untuk bertani. Sebab, lanjut dia, minat pemuda Jawa Barat untuk mengembangkan sektor pertanian terus menurun.
"Kondisi tersebut akan memengaruhi ketahanan pangan Jawa Barat. Harapan kami, pemuda- pemudi peduli pada pertanian. Maka, kami mendorong seluruh komunitas masyarakat peduli kepada pertanian termasuk para santri dan kiai," ucapnya.
Dengan begitu, pesantren tidak selalu mengandalkan bantuan dari pemerintah maupun orangtua santri. "Bertani merupakan peluang usaha yang cocok di lingkungan pesantren, karena tidak mengganggu belajar mengajar. Kyai butuh tetap berada di pesantrennya, murobatoh (tinggal lama) sebagai figur dan sebagai orang tua para santri," ucap Kang Uu.
Dalam program Santani ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyerahkan bantuan berupa alat pertanian kepada setiap pondok pesantren. "Yang kedua adanya pelatihan, pertanian apa yang cocok di sini. Lalu yang ketiga bagaimana cara pengemasan produk tani yang baik dan menarik," tambahnya.
Agar program kemandirian pondok pesantren ini dapat berjalan baik, Uu pun meminta agar para pimpinan pondok pesantren mempunyai terobosan terutama dalam membaca peluang ekonomi. Terlebih, di tengah pandemi covid-19 ini kegiatan ekonomi harus tetap didorong bergerak agar pulih dan mencegah terjadinya krisis sosial maupun krisis politik di tengah masyarakat.
''Saat ini kami tengah fokus pemulihan ekonomi. Mari kita hadapi bersama. Jangan sampai pandemi ini menjadi alasan kita untuk tidak kreatif," ucap Uu.
Sosok yang juga Panglima Santri inipun berharap para pengajar di pesantren bisa membimbing santrinya agar mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. "Sehingga para santri tidak gagap teknologi atau ketinggalan arus informasi," ujarnya.
Lebih lanjut, Uu berharap santri dapat mengembangkan potensi pertanian di sekitar pondok pesantren. Jika berhasil, kata Uu, kesejahteraan masyarakat sekitar pondok pesantren akan meningkat.
"Karena kami khawatir, kalau covid-19 ini tidak segera selesai dan tidak segera diantisipasi, kami khawatir krisis kesehatan bisa menjadi krisis ekonomi. Kalau sudah krisis ekonomi, dihawatirkan juga ada krisis politik," kata Uu.
Selain melalui program Santani, Pemerintah Provinsi Jabar berupaya menggairahkan kembali perekonomian dengan menstimulus Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satunya membeli 10 juta masker dari UMKM di Jawa Barat.
Tak hanya itu, program padat karya telah bergulir untuk meningkatkan daya beli masyarakat pedesaan. "Yang akan digulirkan melalui padat karya serta bantuan terhadap UMKM yang ada di Jawa Barat. Bantuan modal untuk menggeliatkan lagi perekonomian yang ada di Jawa Barat," ucapnya.
Uu juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Tujuannya mencegah penularan covid-19 pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) sehingga pembukaan kegiatan ekonomi dan sosial disertai juga dengan pengendalian covid-19.
Pengasuh Pondok Pesantren Manazilul Huda Banjar K.H. Aep Saefulloh menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang sudah memberi perhatian khusus untuk perkembangan pondok pesantren. Menurutnya, Santani Jabar Juara menjadi program yang sangat baik untuk pengembangan keahlian para santri, khususnya di bidang pertanian.
Santani Jabar Juara juga dinilai menjadi sarana pendidikan bagi para santri untuk melakukan pekerjaan di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat. "Kami tentunya berterima kasih karena pemerintah sudah membantu membuka peluang kemandirian ekonomi pondok pesantren," kata Aep Saefulloh. (BY/OL-10)
PULUHAN rumah di Desa Mayangan Kecamatan Legonkulon Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar) rusak diterjang angin kencang dan gelombang pasang.
HARGA beras premium di sejumlah pasar tradisional di wilayah Priangan Timur, Jawa Barat, merangkak naik. Kenaikan beras diduga terjadi akibat pasokan menipis
FORUM Kepala Sekolah SMA Swasta Jabar menilai aturan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi soal rombongan belajar (rombel) menabrak undang-undang (UU).
Sekolah Rakyat dilaksanakan di Gedung BLK Rancamulya. Seluruh fasilitas sudah disediakan pemerintah, mulai dari fasilitas pembelajaran, tempat tinggal, makan dan perlengkapan sekolah.
GUBERNUR Jabar Dedi Mulyadi menjawab keberatan atas kebijakan yang dia ambil di antaranya memperbanyak rombongan belajar yakni 50 siswa dalam satu kelas
HASIL survei yang dilakukan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) usia pertama kali remaja di wilayah Jabar yang terlibat dalam hubungan seksual kini semakin muda.
PELATIHAN bagi para Asesor Penjaminan Mutu Eksternal Pendidikan Pesantren Jenjang Ma’had Aly terus digencarkan untuk meningkatkan mutu pendidikan pesantren di Tanah Air.
KEMENTERIAN Agama menggelar uji publik penyusunan dokumen Standar Mutu Pendidikan Pesantren untuk menjawab tantangan regenerasi ulama.
PBNU kenang Suryadharma Ali sebagai tokoh yang berperan dalam kemajuan pesantren.
PW RMI-NU Jakarta dan PAM Jaya Siapkan MoU Penyediaan Air Langsung Minum di Pesantren
MAJELIS Masyayikh menyelenggarakan Uji Publik Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal (SPMI–SPME) untuk Pendidikan Pesantren Jalur Nonformal
Penanaman jagung awal di ponpes tersebut di atas lahan sekitar satu hektare. Sementara benih ikan yang ditaburkan adalah nila sebanyak tiga ribu ekor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved