Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

UGM Siap Bantu Penyintas Pelecehan Berkedok Penelitian Swinger

Ardi Teristi
03/8/2020 13:50
UGM Siap Bantu Penyintas Pelecehan Berkedok Penelitian Swinger
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta(MI/Agus Utantoro)

Seorang pengajar perguruan tinggi di DIY merekam video yang berisi pengakuannya, yang telah melakukan pelecehan seksual. Dalam video tersebut, ia menyampaikan permintaan maaf kepada NU dan UGM serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.

Kabag Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani menegaskan, pimpinan UGM (Tim Hukum dan Organisasi dan tim Unit Layanan Terpadu) sedang melakukan pendataan dan mempelajari kasus tersebut. "UGM siap support sivitas akademika UGM yang menjadi penyintas dan memerlukan dukungan dalam bentuk apapun," terang dia, Senin (3/8).

Baca juga: Kang Emil Imbau Warganya Jadi Relawan Ujicoba Vaksin Korona

UGM, lanjut Iva, mengecam segala bentuk tindak pelecehan dan kekerasan seksual apapun bentuknya. UGM pun menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut.

Video pengakuan pengajar yang melakukan pelecehan trsebut telah viral di media sosial. Berikut transkrip pernyataan yang bersangkutan dalam rekaman video.

Bismillahirrohmanirrohim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Terima kasih kepada teman-teman yang mau mendengarkan video saya ini. Saya membuat rekaman ini dengan kesadaran penuh dan tanpa paksaan dari siapapun. Saya, atas nama Bambang Ariyanto, ingin menjelaskan, pernyataan saya tentang penelitian swinger kepada banyak perempuan adalah bohong. Karena sesungguhnya, saya lebih ingin berfantasi swinger secara virtual semata.
Hal itu dikarenakan atas swinger sering menghantui saya di setiap waktu dan tempat. Selain berfantasi secara virtual tentang swinger, saya juga pernah melakukan secara fisik.
Oleh sebab itu, secara khusus saya meminta maaf kepada seluruh korban, baik dari kampus UGM Bulaksumur maupun yang lain yang pernah menjadi korban pelecehan saya, baik secara fisik, tulisan, maupun verbal sehingga menimbulkan banyak trauma.
Saya juga meminta maaf kepada NU dan UGM karena selama ini menyalahgunakan nama NU dan UGM dalam mencari target. Secara umum saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan berjanji tidak lagi melakukan kebohongan ini. Apa yang saya lakukan selama ini tidak diketahui istri saya. Setelah ini, saya akan menceritakan kepada istri saya dan meminta dia mendampingi saya dalam melakukan terapi secara intensif ke psikolog maupun psikiater agar bisa terbebas dari penyimpangan dan kelainan ini.
Kemudian yang terakhir, saya berjanji untuk tidak melakukan hal ini lagi. Dan bila terbukti melakukan lagi, saya siap menerima segala konsekuensi hukum yang ada. Terima kasih perhatiannya teman-teman yang mau mendengarkan. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. (H-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya