Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
JAWA Timur, terutama di Surabaya Raya, menjadi kawasan yang menjadi perhatian nasional akibat jumlah pasien positif yang mengalahkan Ibu Kota.
Hubungan yang tidak harmonis antara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini pun menjadi perhatian. Akibatnya, pemerintah pusat pun rajin turun ke Surabaya.
Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri pada Kamis (25/6) datang, disusul kunjungan kerja Menko PMK, Menkes, dan Ketua Gugus Tugas Covid-19. Ketua Gugus Tugas Doni Monardo sudah lebih dari empat kali berkunjung ke sana selama pandemi. Dua kunjungan terakhir dilakukan tanggal 6 dan 10 Juli 2020.
Kondisi Jawa Timur, berdasar statistik, bisa dibilang membaik. Tetapi bukan berarti daerah ini berada pada jalur yang benar untuk menurunkan status daerah hitam ke merah, merah ke oranya, oranye ke kuning, dan dari kuning ke hijau. Saat ini, masih banyak daerah di Jawa Timur yang berstatus merah.
Kapolda Jawa Timur Irjen Fadil Imran pun membuat langkah stategis. Sebagai unsur aparat penegak hukum, serta bagian tak terpisahkan dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Jawa Timur, Kapolda lulusan Akpol 1991 itu mengambil prakarsa terukur, dalam mengambil kebijakan.
Untuk kebijakan penaganan covid-19 di Jatim, Fadil Imran melakukan survei opini publik tentang penanganan kasus pandemi covid-19 di Surabaya Raya. Tim riset Polda Jawa Timur sudah bekerja sejak awal Juli.
Tim riset diketuai Prof Hermawan Sulistyo (Peneliti LIPI), Windu Purnomo(FKM Universitas Airlangga), Nuzul Achyar (FE Universitas Indonesia), dan Ayodya Heristyorini (UPN Veteran Jakarta).
Tim asistensi survei terdiri atas unsur Polda Jatim dibantu beberapa elemen lain. Di antaranya, Polresta Surabaya, Polres Sidoarjo, Polres Gresik, Polres KP3 Tanjung Perak. Di luar institusi Polri, juga melibatkan Concern Strategic Think Tank, Pusat Kajian Keamanan Nasional (Puskamnas) Universitas Bhayangkara Jakarta dan Komunitas Redam (Republik Damai) Jatim.
“Tim sudah bergerak melakukan survei. Kami bekerja marathon, karena urgensi persoalan. Semoga survei ini bisa melahirkan rekomendasi yang produktif, sebagai kontribusi Polda Jatim dalam menangani pandemi covid-19 di Surabaya Raya khususnya dan Jawa Timur pada umumnya,” ujar Hermawan Sulistyo, di Jakarta, Minggu (19/7). (J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved