Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENANTIAN hasil uji swab membuahkan hasil. Sekitar 54 Karyawan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Surabaya telah melakukan uji swab ke tiga, hasilnya seluruhnya dinyatakan negatif. Dengan hasil ini itu berarti tudingan RRI Surabaya tidak aman terbantahkan. Menurut Kepala Stasiun LPP RRI Surabaya, Sumarlina hasil ini menjadi kabar yang mengembirakan setelah beberapa waktu lalu hasil swab yang dilakukan penuh ketidakpastian.
Ia menjelaskan swab pertama dari 130 karyawan, 54 orang dinyatakan positif sedangkan di swab kedua semua negatif. Sekarang ini hasil swab ke tiga sudah keluar dan juga memperkuat swab ke dua. Ia menambahkan hasil Swab karyawan RRI, hasil positif 54 karyawan itu berdasarkan tes swab pertama yang dilakukan 26 Juni 2020, yang hasilnya baru diketahui 11 Juli 2020, atau lebih dari dua pekan.
Menurutnya swab pertama menjadi pangkal permasalahan, apalagi seluruh karyawan sudah melakukan swab kedua yang hasilnya negatif. Ia tidak tahu apakah data atau hasil swab pertama itu rusak atau tidak. Namun demikian ia menyerahkan permasalahan ini pada Dinas Kesehatan Surabaya.
Kepsta RRI Surabaya ini merinci, pihaknya memutuskan untuk melakukan swab lagi atau ke dua pada 6 Juli 2020, lantaran hasil tes 26 Juni 2020 atau swab pertama, tidak keluar juga. Dari hasil swab ke dua itu semua pegawai RRI Surabaya negatif dari paparan Covid-19.
Kemudian ada perbedaan hasil antara swab satu dan kedua. Akhirnya 54 karyawa mengikuti swab ulang setelah dari hasil swab pertama dinyatakan positif.
"Alhamdulillah kami mengucap syukur pada Allah SWT. Kami telah menerima hasil swab ke tiga, hasilnya seluruh karyawan negatif. Kami berterimakasih pada Pemkot, Bu Risma, Dinkes Surabaya dan BNPB telah memfasilitasi kami. Ini semakin menguatkan kita karena hasil sebelumnya yakni swab kedua juga negatif," ungkap Sumarlina dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/7).
Dua hasil negatif yakni swab kedua dan ketiga ini, sekaligus mengkonfirmasi kebingungan data yang terjadi pada swab pertama, yang menyebut 54 pegawai RRI positif.
"Hasil swab ke tiga ini kami harapkan bisa menjadi konfirmasi bahwa pegawai RRI Surabaya memang negatif Covid-19, seperti hasil swab kedua," tegas Sumarlina.
Kepala RRI Surabaya ini juga berharap, hasil swab ketiga sekaligus menepis berita-berita mengagetkan sebelumnya, yang menyebut 54 pegawai RRI Surabaya positif Covid-19 dan berdampak besar.
Dalam kesempatan ini, Sumarlina mengajak semua pihak untuk mempunyai empati dan support. Sebab stigma yang muncul di tengah masyarakat terkait Covid-19 masih tinggi. Ia menceritakan, bagaimana imbas pemberitaan tentang Covid-19 banyak orang terdampak.
"Karyawan saya itu hasil swab satu dan kedua negatif, tapi karena pemberitaan yang masif tentang 54 positif Covid-19, ia sampai diusir dari kos-kosoannya. Belum kecurigaan tetanga-tetangga. Jadi media harus mencerahkan juga jangan menjadi viral yang imbasnya sangat berdampak terhadap keluarga dan masyarakat sekitar," terangnya.
baca juga: Warga Susah Diatur, Bali Kembali Menutup 2 Lokasi Car Free Day
Meski demikian RRI Surabaya tetap akan menutup kantornya selama dua minggu kedepan sesuai protokol kesehatan. Penutupan itu kata Kepala RRI Surabaya, untuk menguatkan hasil negatif swab terakhir bahwa pegawai RRI Surabaya sudah bebas Covid 19. (OL-3)
Jessica memilih program bayi tabung karena dengan usianya sekarang, kehamilannya berisiko tinggi.
Jangan lewatkan untuk mencoba berbagai makanan khas Surabaya, Jawa Timur ini ketika sedang berlibur, dijamin bakal ketagihan!
Grand Inna Tunjungan memiliki Jelajah Cita Rasa Nusantara pada Ramadan tahun ini.
Kuliner asal Surabaya yang terkenal dengan rasa mi yang khas, Mie Mapan buka cabang ke-26 di Plaza Festival, Jakarta Selatan.
Cara tradisional ini menjadi nilai tambah dari rasa isian roti yang proses produksinya memakan waktu hampir 5 jam.
Saat Kopi, yang berlokasi di kawasan Kota Lama Surabaya, menjadi salah satu perwujudan visi Muhammad Yusuf untuk menghadirkan inovasi dalam industri kuliner.
DEWAN Pengurus Pusat Persatuan Tuna Netra Indonesia (DPP Pertuni) meminta Radio Republik Indonesia (RRI) untuk merealisasikan siaran langsung laporan pandangan mata Liga 1 dan 2.
Pihak vendor menyanggupi akan menyelesaikan pemotongan kerangka menara selama satu minggu.
Pihak RRI berjanji akan memberikannya santunan dana setelah bajajnya selesai diperbaiki.
Keputusan tersebut diperoleh dari pertemuan antara warga, pihak kepolisian, kelurahan, kecamatan, dan Direktur Utama RRI Rohanuddin yang dilakukan semalam.
Pernyataan Anhar sekaligus mematahkan adanya dugaan human error yang menjadi penyebab menara tersebut ambruk.
Klaster dari perkantoran menjadi penyumbang kasus covid-19 di DKI Jakarta beberapa hari ini. Kasus teranyar ialah dari Perkantoran MNC Group dan Kantor Radio Republik Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved