Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mencatat lima orang tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Bagendit, Kecamatan Banyuresmi dan Cempaka Kecamatan Karangpawitan, terpapar Covid-19. Kelima pegawai tersebut dua di antaranya masih tetap mendapatkan perawatan di ruang isolasi rumah sakit umum daerah dr Slamet, Garut.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, dari lima kasus tiga orang telah dinyatakan sembuh tapi untuk dua pasien masih menjalani perawatan berada di ruang isolasi RSUD dr Slamet Garut. Namun, ketiga pasien sudah bisa pulang ke rumahnya tetapi kasus kematian tenaga kesehatan yang berada di Kabupaten Garut tidak ada.
"Adanya kasus baru dari Puskesmas Cempaka dan Puskesmas Bagendit, untuk sementara layanan dua fasilitas kesehatan itu dihentikan atau ditutup sementara dan warga di wilayah itu yang hendak akan berobat ke Puskesmas disarankan menuju lokasi pelayanan terdekat," katanya, Selasa (14/7).
Leli mengatakan, untuk pelayanan Puskesmas berada di wilayah Kecamatan Karangpawitan dan Banyuresmi setelah ditemukannya tenaga kesehatan terpapar Covid-19 itu belum tahu berapa lama pelayanan tersebut dihentikan. Akan tetapi, petugas surveilans masih terus melakukan pelacakan dan penelusuran orang yang diduga pernah kontak erat dengan nakes terpapar Covid-19.
"Penutupan sampai waktu yang memang saat ini berdasarkan hasil swab ulang dan setelah dikaji bisa melakukan pelayanan kembali, tapi kita dari Dinas Kesehatan masih melakukan tacking, tracing, testing (pemeriksaan) hingga treatment penatalaksanaan yang positif dan isolasi mandiri kepada para orang tanpa gejala (OTG)," ujarnya.
Menurutnya, adanya petugas medis terpapar Covid-19 di Kabupaten Garut telah menjadi bahan evaluasi terutama Dinas Kesehatan dan mengingatkan agar para tenaga kesehatan itu harus lebih waspada terutamanya menangani pasien dan para tenaga kesehatan juga harus selalu menerapkan protokol kesehatan. Akan tetapi, warga juga supaya tidak takut berobat ke Puskesmas.
"Kami meminta agar para tenaga kesehatan di Puskesmas harus selalu menerapkan protokol kesehatan terutama dengan memakai masker, cuci tangan, dan selalu mengenakan APD saat menangani pasien. Sementara itu bagi warga juga harus selalu memakai masker dan jika ada keluhan jangan disembunyikan dan harus selalu berbicara jujur," paparnya. (OL-12)
Assaad al-Nassasra, seorang sopir ambulans dari Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), dibebaskan oleh Israel setelah 37 hari ditahan.
IDF mengakui adanya "kegagalan profesional" yang menyebabkan tewasnya 15 petugas darurat, termasuk satu pekerja PBB, dalam insiden penembakan terhadap konvoi bantuan di Gaza.
Dokter forensik mengungkap sebagian besar dari 15 paramedis dan petugas penyelamat yang tewas akibat serangan Israel, meninggal karena luka tembak di kepala dan dada.
Militer Israel mengakui melakukan kesalahan dalam insiden penembakan yang menewaskan 15 petugas darurat di Gaza selatan pada 23 Maret.
Menurut laporan Unicef, sedikitnya 100 anak telah tewas dalam serangan Israel setiap hari sejak serangan dimulai kembali pada 18 Maret.
Para petugas medis menjadi sasaran serangan Israel pada 23 Maret, ketika mereka dalam perjalanan untuk memberikan pertolongan pertama kepada para korban penembakan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved