Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Oktober Prediksi Puncak Demam Berdarah di Temanggung

Tosiani
09/7/2020 06:14
Oktober Prediksi Puncak Demam Berdarah di Temanggung
Seorang petugas dinas kesehatan melakukan Fogging (pengasapan) di permukiman warga Desa Demangan, Ngadirejo, Temanggung.(ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN)

KASUS demam berdarah di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah saat ini masih tinggi. Puncak penyebaran diperkirakan akan terjadi sekitar Oktober-November, saat curah hujan cenderung tinggi. Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Temanggung Sri Hartati, menyebutkan, berdasarkan
pendataan per 8 Juli 2020, angka kasus demam berdarah di wilayahnya sudah mencapai 668, dengan empat orang meninggal

Dari sejumlah 668 kasus tersebut terdiri dari 399 kasus demam dengue (DD) dan 265 kasus demam berdarah dengue (DBD). Sedangkan yang mengalami dengue shock syndrome (DSS) sebanyak empat orang. Dari ratusan kasus tersebut, menurut Sri Hartati, ada yang berupa kasua impor atau dari luar dan ada yang indegenius atau penularan setempat.

"Puncak penyebaran penyakit demam berdarah diperkirakan Oktober-November. Pada saat itu biasanya curah hujan tinggi dan banyak genangan air, sehingga memungkinkan nyamuk aides aegypti berkembang lebih cepat," ujar Sri Hartati, Selasa (8/7).

Sebelum memasuki puncak penyebaran demam berdarah sekitar Oktober, dinas kesehatan setempat melakukan berbagai upaya antisipasi. Antara lain pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan pengasapan insektisida atau fogging dan metode 3 M. Yakni menguras dan menutup tempat penampungan air. Serta mendaur ulang barang yang berpotensi jadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.

"Kami meminta masyarakat tetap menggalakan pola hidup bersih sehat (PHBS). Kami juga berupaya melakukan penguatan Komonikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat, terutama untuk daerah endemis," lanjut Sri Hartati.

baca juga: Kaldera Toba Jadi Geopark Dunia

Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit(P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Temanggung, Khabib Mualim mengatakan, angka kasus demam berdarah tahun ini tertinggi dalam empat tahun terakhir.

Ia menyebutkan, selama tahun 2017 terjadi 326 kasus, terdiri dari 137 kasus DD, dan 189 kasus DBD. Sepanjang tahun 2018 terdapat 318 kasus. Terdiri dari 168 kasus DD dan 150 kasus DBD. Kemudian selama tahun 2019 terjadi 643 kasus, terdiri dari 346 DD, 297 DBD, dan tiga kasus DSS. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya