Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
TIM astronomi dari National Aeronautics and Space Administration (NASA) menilai gerhana matahari total (GMT) tahun ini merupakan hal paling fenomenal. Banyak pengetahuan terbaru dan data terbaru pada peristiwa alam yang ditunggu masyarakat dunia.
''Hanya 3 menit peristiwa GMT akan memberikan informasi terbaru kondisi matahari,'' kata Nelson Reginald, ahli astronomi dari Goddard Space Flight Center, NASA, yang bermarkas di Greenbelt, Maryland, yang akan memimpin eksperimen GMT di Indonesia.
Menurutnya, peristiwa yang terjadi di Indonesia ini memberikan kesempatan bagi masyarakat dunia untuk melihat lebih dekat ekstremitas matahari. Dia menambahkan para ilmuwan dari NASA bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) untuk meneliti GMT di Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara. Peralatan yang dibawa NASA merupakan peralatan terbaru.
Para ilmuwan akan membidik hal paling penting selama GMT, yakni pemunculan korona yang berada di bagian terpendek pada atmosfer matahari. Korona ialah bagian paling luar dari atmosfer matahari yang dicirikan dengan rendahnya massa jenis dan tingginya
temperatur. Korona tidak terlihat secara langsung dari Bumi. Korona hanya akan terlihat jelas saat terjadi GMT, atau melihat dengan menggunakan teleskop dengan presisi.
Menurutnya, para ilmuwan akan mempelajari sifat-sifat elektron bebas yang berada di matahari, termasuk suhu dan kecepatan elektron itu bergerak.
Pada saat terjadi GMT, korona akan memancar bersama sinar matahari. Pancaran sinar itut membawa elektron yang disebut K-corona dan debu yang disebut F-corona. Uniknya semakin mendekat ke matahari, K-corona semakin kuat dibandingkan F-corona.
Peralatan yang dibawa ialah Imaging Spectrograph of Cornal Electrons (ISCORE). Peranti ini merupakan instrumen teknologi yang menggabungkan kamera polarisasi dengan spektograf yang dilengkapi empat filter yang melekat pada teleskop. Alat ini bisa
menentukan kecepatan dan temperatur elektron.
Bila uji coba kamera polarisasi ini sukses, itu bisa mengurangi berat dan panjang instrumen, serta menghemat waktu untuk mengetahui temperatur dan kecepatan elektron pada korona. (Pro/N-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved