Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Kabupaten Mukomuko Dipasang Alat Pendeteksi Gempa dan Tsunami

Marliansyah
03/7/2020 13:30
Kabupaten Mukomuko Dipasang Alat Pendeteksi Gempa dan Tsunami
Ilustrasi(Medcom.id/ Mohammad Rizal.)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Fatmawati Bengkulu memasang alat sistem pendeteksi dini gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sebagai daerah rawan bencana alam pada Jumat (3/7).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Syahrizal di Bengkulu, mengatakan, BMKG Fatmawati Bengkulu, memasang alat pendeteksi dini gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, karena dianggap daerah rawan bencana alam.

Baca juga: Bupati Manggarai Timur Abaikan Dua Kali Panggilan Komnas HAM

"Alat sistem pendeteksi dini gempa bumi dan tsunami telah dipasang di kantor BPBD Kabupaten Mukomuko, karena rawan terjadinya gempa bumi dan tsunami," katanya, Jumat (3/7).

Alat pendeteksi tersebut, lanjut dia, telah dipasang di kantor BPBD setempat karena ada operatornya. Selain itu, BPBD setempat akan mengoperasikan alat sistem pendeteksi dini gempa bumi dan tsunami.

Alat pendeteksi Early Warning System (EWS) generasi baru ini lebih canggih dari alat pendeteksi dini gempa bumi dan tsunami yang ada di BPBD setempat karena mampu mendeteksi kekuatan gempa bumi di bawah lima magnitudo.

EWS yang ada selama ini di BPBD pemantau gempa bumi dan tsunami hanya mampu mendeteksi kekuatan gempa bumi yang berkekuatan di atas 5,0 pada Skala Richter (SR) dan  kekuatan gempa bumi di bawah lima SR tidak terpantau oleh alat yang ada.

Selain itu, BPBD setempat akan mengambil seluruh informasi terkait dengan gempa bumi yang berkuatan besar maupun kecil. Setelah informasi diperoleh dari alat tersebut, maka disebarluarkan kepada masyarakat. (OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya