Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DIDUGA karena kebocoran, Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Rafelia 2 tenggelam saat menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk Jembrana Bali menuju Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Jawa Timur.
Tenggelamnya kapal itu terjadi di sekitar perairan Banyuwangi, Jumat (04/03), sekitar pukul 13.10 WIB.
"Peristiwa itu terjadi sudah berada di wilayah Banyuwangi, tetapi belum merapat ke pelabuhan dan jaraknya tidak jauh dari pelabuhan," ujar Kapolres Jembrana AKB Johni Widodo.
Hingga tadi malam, Jumat (04/03), tim penyelamat menyelamatkan 48 penumpang.
Adapun informasi dari kepolisian, kapal jenis Landing Craf Tank (LCT) itu mengangkut kendaraan seperti truk dan pikap, dan 72 penumpang yang terdiri dari anak buah kapal (ABK) termasuk nakhoda, siswa SMK yang praktik kerja, serta penumpang.
Johni menambahkan, kapal itu dinakhodai oleh Bambang dan bermuatan 2 unit truk besar, 1 unit pick up, 4 unit truk tronton, 18 unit truk sedang, dan 4 kendaraan kecil.
Akan tetapi, untuk jumlah sepeda motor belum diketahui.
Kapolres Banyuwangi AKB Bastoni Purnama juga mengatakan 48 korban selamat langsung dilarikan ke RS Islam Banyuwangi yang terletak 9 kilometer dari Pelabuhan Ketapang.
Beberapa korban menderita luka sobek, mual, dan syok.
Komandan Pangkalan TNI-AL (Lanal) Banyuwangi Letkol Wahyu Endriawan mengatakan, korban selamat sebanyak 71 orang.
Berdasarkan keterangan korban selamat, KMP Rafelia 2 tenggelam saat menunggu giliran sandar di Pelabuhan Ketapang.
Cuaca, gelombang, dan angin dalam kondisi bagus.
I Komang Yaga, salah satu penumpang mengaku melihat air laut masuk dari lambung kapal.
"Tiba-tiba air laut masuk ke kapal. Tak berselang lama, kapal miring dan tenggelam," katanya.
Sedangkan menurut penumpang lainnya, Yayan, saat berlayar tidak ada permasalahan di kapal.
Hanya saja, saat di tengah jalan, kapal mulai terasa miring.
Di saat itu, ABK memperingatkan penumpang untuk mengenakan baju pelampung.
Mendekati Pelabuhan Ketapang, kapal semakin miring.
"ABK mengintruksikan jangan meloncat tapi naik ke bagian kapal yang belum tenggelam." (KH/OL/RS/Ant/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved