Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

NASA Teliti Gerhana di Halmahera

Putri Rosmalia Octaviyani
05/3/2016 01:00
NASA Teliti Gerhana di Halmahera
(AFP)

LEMBAGA Penelitian Antariksa Amerika Serikat atau National Aeronautics and Space Administration (NASA) akan memusatkan penelitian gerhana matahari total (GMT) di Halmahera, Maluku Utara.

Peneliti NASA, Natchimuthuk Golspaswamy, di Jakarta, Jumat (04/03), mengatakan penelitian dilakukan di berbagai lokasi yang dilewati GMT.

Namun, fokus penelitian dilakukan di sekitar Halmahera sebagai daratan dengan cuaca terbaik dan stabil saat GMT.

Peneliti Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), Emanuel Sungging, mengatakan pada GMT kali ini, diskusi lebih difokuskan pada perihal korona dan proses terjadinya GMT secara utuh di kawasan tropis.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) UPT Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut memprediksi wilayah Palangkaraya akan berawan pada 9 Maret yang bertepatan dengan GMT.

Kepala UPT Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut, I Wayan Mustika, mengatakan prediksi itu juga didasarkan pada kebiasaan cuaca yang terjadi di Kalimantan Tengah selama Maret.

Sementara itu, cuaca di Kotawaringin Timur, Kalteng, saat GMT diprediksi akan cerah.

"Kondisi cuaca yang cerah tentunya sangat cocok dan tepat untuk menyaksikan GMT di Sampit," kata Kepala BMKG Stasiun Bandara Haji Asan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Yulida Warni.

GMT diperkirakan terjadi pada Rabu (9/3) dan melintasi 12 provinsi, yaitu Sumatra Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

BMKG Nusa Tenggara Timur (NTT) akan memantau GMT dari lantai 2 sebuah masjid di Kota Kupang.

Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika BMKG NTT, Sumawan, mengatakan karena jumlah kacamata khusus terbatas, warga dipersilakan menonton bareng fenomena gerhana melalui layar lebar yang disediakan di lantai 1.

Gubernur Provinsi Bangka Belitung, Rustam Effendi, menyambut baik kedatangan 24 rektor dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk menyaksi GMT di Belitung Timur pada 9 Maret.

"Luar biasa, untuk menyaksikan GMT, 24 rektor dari berbagai perguruan tinggi datang Ke Belitung Timur," kata Rustam.


Kacamata gerhana

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang, Sumatra Barat, Rahmat Triyono, mengatakan BMKG bakal membagikan 50 kacamata khusus gerhana untuk masyarakat di lokasi pengamatan.

Akan tetapi, lanjut dia, masyarakat yang tidak berkesempatan untuk menikmati GMT secara langsung di lokasi pengamatan bisa menyaksikannya via live streaming melalui laman http://media.bmkg.go.id/gmt.

Pembuatan kacamata matahari terbesar yang dikerjakan Komunitas astronomi Imah Noong sudah hampir rampung.

Kacamata itu tinggal dipasangi filter yang dikerjakan di Bangka untuk langsung bisa digunakan saat pemantauan GMT.

Pengelola Imah Noong, Hendro Setyanto, mengungkapkan kacamata matahari itu berukuran panjang 960 cm dan lebar 60 cm.

"Kacamata matahari raksasa itu dapat digunakan sekitar 45 orang, " ujarnya. (SL/DY/PO/RF/Ant/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya