Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Sumsel Optimistis jadi Daerah Penyangga Pangan Nasional

Sri Utami
25/6/2020 21:33
Sumsel Optimistis jadi Daerah Penyangga Pangan Nasional
Gubernur Sumsel, Heramn Deru(MI/Dwi Apriani)

SUMATRA Selatan (Sumsel) terus meningkatkan produksi berasnya melalui sinergitas pemerintah daerah dan pusat serta transformasi teknologi pertanian.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru optimistis daerah yang dipimpinnya tersebut mampu menjadi daerah penjangga pangan nasional. 

"Kami terdiri daei 17 kabupaten kota yang hampir semuanya menghasilkan beras tapi dengan potensi yang berbeda," ujar Deru, Kamis (25/6).

Saat ini Sumsel alami surplus beras 700 ribu ton dan berada di posisi lima penghasil beras nasional. Posisi ini meningkat dari sebelumnya yakni posisi delapan. Hal tersebut terus memacu pemerintah daerah untuk terus mengedepankan potensi alam, sumber daya manusia (SDM) termasuk infrastruktur dan teknologi.

"Kami harus fokus drngan potensi yang kami miliki seperti manusia dan alamnya. Lahan tersedia namun butuh sentuhan pemerintah seperti pupuk yang tepat sasaran, irigasi,infrastruktur juga wajib disediakan pemerintah sehingga petani jadi lebih tergugah," terangnya. 

Meski pun alami surplus namun daerahnya sempat alami kesulitan dampak dari pandemi virus korona. Selain itu juga daerahnya siaga hadapi kemarau panjang dan karhutla. 

"Untuk alam paska juni akan alami kemarau panjang. Jadi sekarang siaga pangan dan karhutla. Tapi kami optimis ke depan sumsel bisa pengekspor beras," cetusnya. 

Baca juga : Jokowi: Banyuwangi Paling Siap Buka Sektor Pariwisata

Sementara itu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, ketahanan pangan harus diciptakan dengan berbagai inovasi dan sinergi pemerintah daerah dan pusat. 

"Masalah pertanian itu masalah lapangan. Kita harus mampu melakukan kombinasi dan kerja sama sinergi antar pemerintah pusat dan daerah. Maka kami yakin lahan eksistensi teknikal, ketersediaan dan garapan juga budidayanya yang baik bisa diwujudkan," tegasnya. 

Syahrul pun senada dengan Herman Deru terkait inovasi da  teknologi pertanian yang harus terus dilakukan khususnya riset bibit berkualitas. 

"Riset bibit yang berkualis itu penting. Kedua mekanisasi seperti teraktor yang bisa digunakan dengan pola moderen.  Ketiga pecintraan satelit. Interaksi, mederenisasi dan teknologi itu penting untuk diwujudkan," tuturnya. 

Sementara itu terkait ketersediaan pangan tahun ini menurut Syahrul data menujukan  sangat kondusif dan aman. (OL-2).

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya