Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Kinerja Petani OAP di Mappi Bukti Kualitas SDM Papua

Martinus Solo
22/6/2020 10:00
Kinerja Petani OAP di Mappi Bukti Kualitas SDM Papua
Petani padi asli Papua membuktikan mampu menghasilkan panen padi 5,8 ton/hektar.(MI/Martinus Solo)

HASIL panen 5,8 ton gabah kering panen (GKP) per hektar dari lahan pertanian yang digarap Orang Asli Papua (OAP) di Kabupaten Mappi, Provinsi Papua menepis stigma OAP 'hanya bisa menjual pinang' maka kelompok tani (Poktan) Hefa Star yang dipimpin Taslim Wandemongin merupakan satu dari sekian banyak Poktan yang dipimpin sekaligus beranggotakan petani OAP.

Kemampuan OAP bertani padi diapresiasi Kepala Dinas Pertanian Pemkab Mappi, Vinsentius Jamlean sebagai capaian luar biasa, padahal sebelumnya hanya 2,9 ton GKP per hektar etelah didukung pendampingan penyuluh, fasilitasi pelatihan bagi kelompok tani (Poktan) untuk budidaya padi pada tiga distrik di Mappi: Edera, Obaa dan Haju.

"Hasil panen Poktan Hefa Star dipimpin OAP sungguh luar biasa. Produktifitas rata-rata pada 2018 baru mencapai 2,9 ton GKP per hektar, sementara yang dipimpin OAP bisa mencapai 5,8 ton per hektar," kata Vinsentius Jamlean melalui pernyataan tertulisnya, Senin (22/6)

Vinsentius Jamlean mengakui budidaya padi organik tanpa pupuk kimia yang dilakukan OAP oleh Poktan Hefa Star merupakan transformasi budaya dari kebiasaan berburu menjadi petani menetap. "Sungguh luar biasa, OAP kini bisa menjadi petani padi produktif.

Dia juga mengapresiasi kerja keras Taslia Sangkala sejak 2006 mengajak OAP untuk budidaya padi di Kabupaten Mappi menghasilkan 5,8 ton GKP dari varietas Mekongga oleh Poktan Hefa Star pada lahan seluas delapan hektar, belum lama ini.

Petani pada tiga distrik di Mappi: Edera, Obaa dan Haju dibimbing oleh Taslia Sangkala dari Kampung Ghanu di Distrik Nambioman Bapai untuk mengubah kebiasaan berburu dan berladang berpindah-pindah menjadi petani tanaman pangan dan hortikultura. Sementara penyuluh Mappi hadir melakukan pendampingan teknis budidaya.

Aktifitas Taslia, pria berdarah campuran Bugis dan Papua, didampingi penyuluh Dionosius Reyaan dan Wandri Taruk Allo membimbing Poktan Hefa Star berawal dari uji coba tanam sekitar lima petak kini mencapai delapan hektar.

Dukungan Taslia Sangkala, kata Taslim Wandemongin, memberi peluang bagi Poktan Hefa Star yang dibentuk pada 2006 secara kelembagaan dikukuhkan Dinas Pertanian Pemkab Mappi. Taslim Wandemongin bersama Sekretaris Sabinus Tave Kamogin dan Bendahara Soni Wandemogin memimpin 13 petani anggota Poktan.

Penyuluh Wandri Taruk Allo menambahkan pihaknya terus mendampingi petani OAP melakukan panen padi organik dilanjutkan percepatan tanam pada musim tanam kedua (MT II) untuk periode April - September (Asep) setelah MT I pada Oktober - Maret (Okmar).

Penyuluh Pusat, Siti Nurjanah di Kementerian Pertanian RI mengatakan kemampuan OAP merupakan transformasi budaya, sosial dan teknologi berkontribusi pada ketahanan pangan seperti diinstruksikan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo agar petani dan penyuluh tetap bekerja di lapangan dengan mematuhi Protokol Kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengingatkan tentang pentingnya menangkal virus Corona untuk selalu kenakan masker, hindari kerumunan, jaga jarak dan rajin cuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir sebelum dan setelah beraktifitas. "Petani, penyuluh dan para pemangku kepentingan harus sehat. Kalau sehat, stok pangan pun aman." (OL-13)

Baca Juga: Rupiah diprediksi Melemah Pekan Ini



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik