Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Santri Jawa Tengah Mulai Kembali ke Pondok Pesantren

Akhmad Safuan
19/6/2020 10:29
Santri Jawa Tengah  Mulai Kembali ke Pondok Pesantren
Sejumlah santri mengaji di Pondok Pesantren An Nuqthah, Kota Tangerang, Banten, Rabu (17/6/2020)(ANTARA FOTO/Fauzan)

SEJUMLAH pondok pesantren di Jawa Tengah sudah membuka dan menerima kembali para santri setelah ditutup karena wabah covid-19. Ponpes-ponpes dibuka saat pemerintah daerah mulai melakukan pelonggaran dan menuju kenormalan baru. Termasuk Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen ikut melepas 225 santri asal Jawa Tengah di halaman Masjid Agung Jawa Tengah Jumat (19/6), untuk kembali belajar di Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur 

"Hari ini setelah menjalani setelah menjalani test rapid dan dinyatakan sehat, 225 santri dari Kabupaten Pati, Semarang, Kendal, Demak dan sekitarnya kita berangkatkan untuk kembali ke pondok pesantren," kata Taj Yasin Maimoen.

Sebelum berangkat para santri telah mengantongi surat hasil test rapid dari puskesmas di daerah masing-masing, kemudian pemerintah provinsi berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, dan Gugus Tugas Covid-19 kabupaten dan kota yang dilanjutkan dikeluarkan manifes perjalanan.

"Sopir dan kru bus yang membawa mereka juga telah diperiksa kesehatannya dan ikut rapid test," imbuhnya. 

Dukungan untuk mengembalikan para santri ke ponpes untuk belajar agama juga dilakukan oleh Pemkab Kendal, dengan menyediakan 15.000 alat rapid test untuk covid-19 secara gratis kepada santri yang hendak mencari surat keterangan sehat. 

"Jumlah alat rapid test itu disediakan dengan data santri yang tercatat di Kendal, sehingga mereka yang kembali menuntut ilmu ke pondok pesantren dimana pun sudah terbebas dari covid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Ferinando Rad Bonay.

Meskipun sejumlah pondok pesantren sudah dibuka, ada juga wilayah yang belum mengizinkan pembukaan pesantren. Seperti dilakukan Pemkab Pati masih menutup akses pendidikan di ponpes.  Bupati Pati Haryanto telah mengeluarkan keputusan  menunda pembukaan pondok pesantren di daerahnya, dan belum diperbolehkan menerima santri untuk tinggal di asrama. 

baca juga: Kemenag Keluarkan Panduan Pendidikan Keagamaan Selama Pandemi 

Meskipun belum ada izin menerima kembali santri dan aktif kegiatan belajar, namun ada pesantren yang tetap menerima santri. Seperti di Pesantren Mathaliul Huda  Al Kautsar di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Pati telah menerima santri.  Pimpinan pesantren,  KH Muhammad Niam Sutaman mengatakan meskipun telah menerima kembali para santri, namun tetap diberlakukan protokol kesehatan ketat.

"Untuk tahap pertama ini hanya santri dari Pati berjumlah sekitar 100 orang, sedang dari daerah luar belum diperbolehkan. Dari total 1.500 santri, yang tinggal di asrama ada 900 orang. Mereka yang kembali harus membawa surat hasil rapid test dan menjalani isolasi 14 hari di ponpes sesuai protokol kesehatan," kata Niam. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya