Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Pasar di Surabaya Lakukan Transaksi Pembayaran Dengan Nampan

Antara
15/6/2020 05:23
Pasar di Surabaya Lakukan Transaksi Pembayaran Dengan Nampan
Warga membeli bahan pangan di Pasar Genteng Baru, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (14/6/2020).( ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

SEJUMLAH pasar tradisional di Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (14/6) mulai memberlakukan transaksi pembayaran antara penjual dan pembeli dengan menggunakan nampan. Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan sebanyak 10 ribu nampan gratis telah dibagikan kepada para pedagang di 67 pasar yang dikelola PD Pasar Surya.
  
"Penggunaan nampan untuk transaksi pembayaran ini untuk menghindari kontak langsung antara penjual dan pembeli. Selain itu sebagai salah satu konsep pembentukan Pasar Tangguh di Surabaya," kata Agus Hebi
  
Menurut dia, sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya tidak diperpanjang lagi, transaksi pembayar di pasar melalui nampan itu telah diterapkan. Tujuannya, untuk menghindari transaksi atau kontak langsung antara penjual dan pembeli.
  
"Jadi nampan pembayaran itu sudah diterapkan, dan itu ide dari ibu wali kota," tambahnya. 
  
Pembayaran melalui nampan itu, lanjut dia, wajib diterapkan oleh pedagang. Apabila nampan itu hilang maka pedagang harus membeli lagi.

Selain menerapkan metode pembayaran melalui nampan, Hebi menyebut di pasar basah seperti pedagang daging dan ikan, mereka juga melengkapi lapaknya dengan tirai plastik. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya cipratan-cipratan air kepada para pembeli.
  
"Nah ini yang harus diantisipasi. Sehingga harus ada tirai berupa plastik itu, untuk membatasi agar cipratan-cipratan tersebut tidak menempel ke mana-mana," terang Agus.
  
Pemkot Surabaya saat ini terus menyosialisasikan protokol kesehatan kepada para pedagang di pasar, seperti halnya di Pasar Genteng Baru dan Tambahrejo. Menurutnya, pedagang daging atau ikan di dua pasar tersebut telah melengkapi lapaknya dengan tirai plastik.
  
"Jadi sudah ada di Pasar Genteng Baru yang sudah melaksanakan, terus yang di Pasar Tambahrejo sedang dikerjakan."
ujar Hebi.

baca juga: Pasar Kranggan di Yogyakarta Ditutup Tiga Hari 
  
Meski begitu, Hebi menyatakan bahwa pembentukan Pasar Tangguh ini tak hanya diterapkan kepada 67 pasar yang dikelola PD Pasar Surya, namun juga Pasar Krempyeng yang dikelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) atau warga setempat.
  
"Pasar Krempyeng juga terus kita didorong untuk menyiapkan skema pembentukan Pasar Tangguh," pungkasnya. katanya. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya