Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MENTERI Pertanian Syahrul Yasin Limpo terus bergerak di daerah. Dirinya tidak lelah mendorong petani di daerah untuk lebih banyak memproduksi hasil pertanian.
Kemarin, Gubernur Sulawesi Selatan selama 10 tahun itu berada di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. “Cilacap mampu menghadapi tantangan saat pandemi covid-19. Daerah ini bisa terus surplus pangan,” tuturnya.
Dia menambahkan, Cilacap mampu menjadi barometer keberhasilan ketahanan pangan di Jawa Tengah, Pulau Jawa, bahkan nasional. Oleh karena itu, pihaknya terus memacu produksi pangan di daerah ini untuk menambah stok pangan untuk kebutuhan nasional.
“Kami harus menyiapkan stok pangan yang cukup bagi kebutuhan di seluruh Indonesia. Cilacap sebagai lumbung pangan harus didorong terus, salah satunya dengan mengajak petani melakukan percepatan masa tanam, saat ini,” tambahnya, saat berada di Desa Sidaurip, Kecamatan Gandrungmangu.
Untuk itu, pihaknya menyiapkan intervensi kekuatan pertanian untuk Cilacap. “Pelaksanaannya akan dikondisikan.”
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menyatakan Gandrungmangu merupakan salah satu kecamatan penopang swasembada pangan di daerahnya. “Daerah ini perlu mendapat perhatian supaya produksi pertanian semakin meningkat dan kesejahteraan petani juga meningkat.”
Lahan terbatas
Di tengah keterbatasan lahan, Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, juga berusaha memacu warganya untuk tetap menanam. “Kami mengembangkan konsep urban farming untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan dan menjaga ketahanan pangan,” kata Kepala Dinas Pertanian Hernowo Budi Luhur.
Dari luas total 373,7 kilometer persegi, Kota Semarang hanya menyisakan 5% lahan di antaranya untuk pertanian. Selain menanam sayuran dan buah-buahan di lahan itu, warga juga memanfaatkannya untuk perikanan.
Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menambahkan, warga Semarang juga sudah terbiasa memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk kebun kecil. “Selain itu, kami juga menggerakkan warga untuk menanam di lahan sekitar daerah aliran sungai.”
Pemkot bergerak dengan merangkul kelompok ibu PKK dan organisasi kemasyarakatan. Mereka juga memberikan bantuan bibit, benih, dan peralatan pertanian.
Lahan kritis di Kabupaten Bangka, Bangka Belitung, juga jadi sasaran penanaman. Pelakunya, Kelompok Tani Hutan Mutiara Timur. Tidak tanggung-tanggung, mereka menanam 35.200 pohon jambu mete di sekitar pesisir hutan pantai lintas timur Bangka.
“Kami mengantongi izin menanam, menjaga dan merawat 35.200 pohon jambu mete dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ini merupakan program pemulihan 32 hektare lahan kritis,” kata David Siga, Ketua Kelompok Tani.
Keputusan Kementerian LHK itu sangat strategis. Pasalnya, di musim kemarau, lahan kritis itu rawan terbakar, sehingga membahayakan lingkungan di sekitarnya. “Kami juga akan menanam jagung, sayuran dan kacang-kacangan di sela-sela tanaman jambu mete, sehingga petani anggota kelompok bisa mendapat tambahan penghasilan,” tandas David. (LD/AS/RF/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved