Praktik Pemotongan Bantuan Mewabah

(BB/N-2)
12/6/2020 05:25
Praktik Pemotongan Bantuan Mewabah
DANA INSENTIF TENAGA KESEHATAN COVID-19: Sejumlah perawat bersiaga dengan mengenakan alat pelindung diri di Instalasi Gawat Darurat(ANTARA FOTO/FB Anggoro/)

DANA insentif seharusnya menjadi hiburan tersendiri bagi tenaga medis yang be kerja sebagai ujung tombak penanganan covid-19. Namun, di Rumah Sakit Umum Daerah Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tenaga medis harus meringis karena hak mereka itu dipotong. "Kami diminta mengumpulkan dana yang sudah masuk rekening masingmasing. Setiap orang dipotong sekitar Rp2 juta.

Alasannya untuk diberikan kepada yang tidak kebagian dan juga untuk membeli alat pelindung diri," ujar seorang tenaga kesehatan yang tidak mau disebutkan namanya, kemarin. Sesuai aturan, tenaga medis mendapat dana insentif selama penanganan pandemi. Dokter spesialis berhak menerima Rp15 juta, dokter umum Rp10 juta, dan perawat Rp7 juta.

Sang pemotong juga berpesan, sisa uang insentif yang ada di rekening jangan digunakan dulu. Pasalnya, pe ngajuannya tidak disetujui Kementerian Kesehatan. Saat dikonfirmasi, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Irvan Nur Fauzi, mengakui tidak semua tenaga kesehatan di setiap rumah sakit mendapatkan insentif. "Tidak ada insentif untuk tenaga lain, seperti sopir atau cleaning service."

Masih di Cianjur, pemotong an dana juga harus dialami para penerima bantuan sosial tunai dari Kementerian Sosial. Pelakunya ketua RT. Pemotongan dilaporkan terjadi di Desa Sukarame, Kecamat an Sukanagara. "Saya menerima BST tahap pertama sebesar Rp600 ribu. Sampai di rumah, didatangi ketua RT dan meminta Rp400 ribu di antaranya," tutur Opoy, warga lanjut usia di Kampung Tutugan.

Jua, warga jompo lain di Kampung Bunisari, juga mengalami perlakuan serupa. Ketua RT datang meminta bagian Rp400 ribu. Jujun Junaedi, ketua RT di Tutugan, mengaku memotong dana BLT warga atas perintah kepala desa. "Untuk diberikan kepada warga yang tidak menerima bantuan." (BB/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya