Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
TETE Setiawan, 50, dan keluarganya masih lelap dalam tidur saat air dari Sungai Citanduy dan Cikidang meluap dan merendam rumahnya. Selain di rumah warga Bojongsaban, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, itu, air juga mengepung ratusan rumah lainnya di tiga kampung.
“Ini banjir keempat kalinya dalam tahun ini. Yang terakhir yang paling besar karena merendam empat kampung,” paparnya.
Kepala Desa Tanjungsari, Amas, mengatakan selain rumah, banjir akibat hujan deras itu juga merusak padi yang baru ditanam. “Tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka. Warga sudah mengungsi ke lokasi yang aman.”
Luapan sungai juga membuat Rudi Rusmana, 42, dan anaknya, Dariel Alghifari, 8, hanyut terbawa banjir bandang saat memancing di aliran Sungai Cianjur, Selasa (9/6) malam. Tubuh Rudi ditemukan sudah tidak bernyawa, kemarin.
“Jasad korban ditemukan sekitar 7 kilometer dari tempat kejadian. Kami masih menyisir untuk mencari Dariel,” kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur, Mochammad Irfan Sofyan.
Rudi tercatat sebagai reporter di koran lokal Cianjur. Ia memancing di sungai tidak jauh dari rumahnya untuk melampiaskan kejenuhan.
Bencana juga masih mengancam sejumlah perairan. Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengingatkan warga dan armada pelayaran agar mewaspadai gelombang tinggi dan angin kencang.
“Cuaca buruk masih akan berlangsung sampai Jumat (12/6). Pekan lalu, gelombang tinggi dan angin kencang juga melanda perairan di wilayah ini yang mengakibatkan kapal-kapal nelayan tidak melaut,” jelas Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau, Ota Jenni Thalo. (AD/BB/PO/RF/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved