Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Tim Hunter Jatim Tes Kelompok Rentan

Lina Herlina
10/6/2020 04:45
Tim Hunter Jatim Tes Kelompok Rentan
Kapolres Malang Ajun Kombes Hendri Umar memimpin apel kesiapan Tim Hunter Covid-19 di lapangan Satriya Haprabu Polres Malang.(MI/Bagus Suryo )

TIM Hunter Covid-19 yang diterjunkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) ke 11 kabupaten dan kota untuk menangani penyebaran virus korona baru di wilayah itu terus melakukan skrining acak.  Dengan hasil, beberapa orang ditemukan reaktif terhadap hasil tes cepat.

Penularan di provinsi itu terbilang tinggi dari hari ke hari. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan dari Tim Gugus Tugas Covid-19, dalam satu hari kemarin tercatat penambahan 220 kasus.  

Tim bergerak sejak 6 Juni lalu di Kabupaten Sidoarjo, Gresik, Tulungagung, Bangkalan, dan Kabupaten/Kota Kediri. Lima daerah lainnya yang ditangani tim tersebut ialah Nganjuk, Lamongan, Madiun, Jember, dan Probolinggo.

Tim yang diterjunkan ke Kabupaten Tulungagung telah melakukan skrining terhadap 750 warga yang masuk kelompok rentan terkena korona di sejumlah wilayah. Dua orang di antara mereka terkonfirmasi reaktif berdasar hasil tes cepat covid-19.

“Tim ini bertugas mem-back-up kinerja tim kabupaten untuk menemukan dengan segera yang berstatus ODP (orang dalam pantauan), OTG (orang tanpa gejala), dan PDP (pasien dalam pengawasan), yang mungkin belum di-skrining dan yang belum dites cepat maupun di-swab,” kata Koordinator Tim Hunter Covid-19 Jatim dr Fitria Dewi di Tulung­agung, kemarin.

Sementara itu, hasil tes swab belum keluar karena masih dalam proses pemeriksaan di laboratorium mikrobiologi RSUD dr Iskak. Lima titik yang menjadi sasaran tim pemburu ialah Kecamatan Karangrejo, Campurdarat, Bandung, Boyo­langu, dan Kecamatan Tulungagung.    

Makassar terbanyak

Selain Jatim, Sulawesi Selatan (Sulsel), kemarin, juga memiliki tambahan 180 kasus atau ketiga tertinggi secara nasional setelah DKI Jakarta 232 kasus dan Jatim 220 kasus. Penyebaran tertinggi di Sulsel berada di Kota Makassar.

Dari 2.014 kasus covid-19 di provinsi itu, sebanyak 1.024 di ataranya ada di Kota Makassar, disusul Kabupaten Luwu Timur 259 kasus, dan Kabupaten Gowa 145 kasus. Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar kian gencar menggelar rapid test untuk mengendalikan penyebaran virus tersebut.

Sayangnya, upaya yang dilakukan pemkot setempat mendapat penolakan di sejumlah wilayah. Warga memasang spanduk, bahkan memblokade jalan agar petugas tidak masuk ke wilayah mereka untuk melakukan tes.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisyah Azikin, mengatakan warga yang menolak rapid test justru berada di kecamatan yang tidak ditetapkan sebagai episentrum, yakni Kecamatan Bontoala dan Makassar. Lima kecamatan yang berstatus episentrum covid-19 ialah Panakkukang, Rappocini, Tamalate, Bi­ringkanayya, dan Kecamatan Tallo.

“Rapid test tidak di semua kelurahan atau RT/RW, tetapi hanya pada titik-titik yang ditemukan ada kasus positif hasil konfirmasi laboratorium PCR. Di mana ada kasus positif, berarti di situ ada virus,” jelas Naisyah.

Dalam penanganan pandemi korona di Jawa Barat, Gubernur Ridwan Kamil memfokuskan rapid test massal di pasar-pasar tradisional. Hal itu sebagai tindak lanjut adanya pedagang yang positif covid-19 di tiga pasar yang ada di Kota Bandung, Cimahi, dan Kabupaten Bogor.

“Zona perdagangan harus diwaspadai. Ada 700 pasar didatangi, yang terdiri dari 500 pasar tradisional (yang dikelola) pemerintah dan 200 swasta. Kita fasilitasi kendaraan rapid test. Yang reaktif langsung di-swab test,” katanya di Cimahi.

Di Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, jumlah pelajar yang positif covid-19 juga terus bertambah dari sebelumnya 2 orang menjadi 10 orang pelajar. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bangka, Boy Yandra, mengatakan, kemarin ada tambahan 11 pasien positif, yang  8 di antara mereka berstatus pelajar. (DG/RF/Ant/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik