15 Murid SD Korban Sodomi Siswa SMP Diambil Visum di RSUD Garut

SEBANYAK 15 murid sekolah dasar yang menjadi korban sodomi siswa SMP mendatangi RSUD Dokter Slamet Garut, Selasa (1/3) pagi. Mereka diantar orang tua untuk divisum.

Sebelumnya, pada Senin (29/2), para orang tua menyambangi Mabolres Garut. Mereka melaporkan kasus sodomi yang diduga dilakukan F, pelajar SMP.

Tampak sejumlah orang tua dan belasan anak warga Kampung Cicayur, Desa Cintanegara, Kecamatan Cigedug,memasuki ruangan poli anak. Petugas kepolisian juga ikut mendampingi.

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Garut, Diah Kurniasari, mengatakan visum yang dilakukan pada hari ini untuk memastikan kondisi para korban.

Pihaknya berjanji akan melakukan upaya pendampingan untuk memulihkan kondisi psikologis para korban serta akan terus mengawal kasus ini hingga ke persidangan nanti.

Sementara itu, untuk mengantisipasi adanya korban tambahan, Diah mengatakan pihaknya bersama Pemkab Garut akan melayangkan surat edaran kepada Dinas Pendidikan untuk mengawasi para anak.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Dokter Slamet, Een Suryani, menjelaskan pemeriksaan terhadap para korban ini akan melibatkan dokter spesialis bedah dan dokter spesialis anak.

Menurut Een, para korban akan menjalani pemeriksaan anal swap untuk memeriksa spesimen atau cairan anus para korban yang nantinya akan diperiksa di laboratorium untuk mengetahui adanya kelainan pada anus para korban.

Dari hasil pemeriksaan tersebut akan diketahui sudah berapa kali korban mendapat perlakukan sodomi. Hasil visum sendiri paling cepat akan didapat satu pekan ke depan (X-2).