Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Keraton Yogyakarta tak Gelar Upacara Garebeg Sawal

Agus Utantoro
19/5/2020 13:07
Keraton Yogyakarta tak Gelar Upacara Garebeg Sawal
Upacara Garebeg Sawal yang diadakan Keraton Yogyakarta(MI/Agus Utantoro)

MENGHADAPI masa tanggap darurat pandemi covid-19, Keraton Yogyakarta meniadakan upacara tradisi numplak wajik dan hajad dalem Garebeg Sawal.

Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Yogyakarta GKR Condrokirono mengatakan Garebeg Sawal biasanya diselenggarakan pada tanggal 1 Sawal tahun Jawa.

"Tahun ini Garebeg Sawal sedianya digelar tanggal 1 Sawal tahun 1953 Wawu atau bertepatan dengan hari Minggu Kliwon tanggal 24 Mei. Sedangkan upacara numplak wajik yang merupakan rangkaian Garebeg biasanya diselenggarakan tiga hari sebelum garebeg, juga tidak diselenggarakan," kata Condrokirono.

GKR Condrokirono menginformasikan keputusan tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya pencegahan terhadap risiko penyebaran covid-19 yang dapat terjadi dalam kerumunan massa. Sekaligus, hal tersebut merupakan bentuk kepekaan Keraton Yogyakarta dalam menaati imbauan pemerintah pusat.

Baca juga: Mempertahankan Tradisi Hataman Kitab di Tengah Wabah

Selain meniadakan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan, GKR Condrokirono juga menyampaikan pihaknya telah melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan keraton serta menyediakan alat perlindungan diri bagi para abdi dalem seperti masker dan hand sanitizer.

"Keraton Yogyakarta saat ini juga meliburkan kegiatan seni pertunjukan seperti halnya pementasan reguler di Bangsal Srimanganti," ujarnya.

Namun demikian, proses pembelajaran budaya mengenai Keraton Yogyakarta tidak lantas terhenti begitu saja.

"Pada masa pandemi ini, Keraton Yogyakarta justru semakin giat menghadirkan konten seputar keraton melalui media sosial dan Youtube Kraton Jogja yang dikelola Tepas Tandha Yekti," imbuhnya.

Penghageng Tepas Tandha Yekti GKR Hayu menambahkan, sejak akhir Maret hingga Mei 2020, media sosial dan Youtube Keraton Yogyakarta telah menyajikan beragam konten budaya seperti lomba tari online Beksan Nir Corona, Tutorial Tayungan, serta Tutorial Macapat.

Adapun ketiganya adalah beberapa kegiatan yang berada dibawah naungan KHP Kridhomardowo. Selain bertujuan sebagai sarana edukasi virtual mengenai keraton, konten tersebut diharapkan dapat menjadi referensi kegiatan yang dapat dilakukan masyarakat sembari tetap berada di rumah.(OL-5)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya