Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
HARGA ikan di Labuanbajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur terus meningkat. Hal ini disebabkan minimnya pasokan ikan setelah para nelayan memilih tidak melakut di saat ramada dan pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Manggarai Barat Yeremias Ontong mengungkapkan menurunnya pasokan ikan ke sejumlah penjual maupun pengecer ikan, disebabkan dua faktor yakni situasi Covid-19 dan umumnya nelayan menjalani ibadah puasa.
"Jadi sangat wajar jika pasokan ikan sedikit berkurang. Bukan berarti ikan itu tidak ada. Di pasar ikan segar maupun kering masih dijual," katanya, Jumat (15/5).
Di Tempat Pelelangan Ikan Kampung Ujung Labuanbajo, harga ikan memang mengalami peningkatan. Untuk ikan segar berbagai jenis harga yang semula Rp40 ribu per kilogram naik menjadi Rp55 ribu-Rp60 ribu per kilogram.
Di sisi lain, Ameng Arifin, seorang nelayan di Binongko, Kelurahan Labuanbajo mengaku enggan melaut akibat wabah Covid-19 serta saat ini bertepatan dengan bulan puasa. Ameng mengatakan dia bersama rekan nelayan lainnya takut akan tertularnya virus korona dan memilih menjalankan ibada puasa sambil berdiam diri di rumah untuk memperbaiki alat tangkap ikan.
"Nelayan lebih memilih menjalankan ibadah puasa ketimbang pergi mencari ikan di laut lalu tertular. Kami semua buta soal virus korona yang mematikan itu, "katanya.
Tasmin Ismail, nelayan asal Papa Garang, Kecamatan komodo menuturkan sejak pandemi Covid-19, kelompok nelayan mereka yang biasanya mancing ikan dasar untuk di ekspor seperti ikan kerapu, kakap, atau kerapu tikus. Namun, sejak awal Maret mereka berhenti melaut.
"Ini karena dengar berita banyak orang meninggal karena virus korona. Sebagai manusia kita juga harus waspada. Karena pemerintah sudah mengimbau untuk tidak keluar rumah dan berkerumun. Kita patuhi itu," ujar Tasmin. (R-1)
Motivasi diberikan kepada para peserta MPLS di sela-sela kunjungannya ke Flores Timur selama dua hari
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Warga yang direlokasi berasal 2.209 keluarga. Mereka akan menempati lahan seluas 130 hektare.
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved