Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Ketegasan Petugas Kunci Sukses PSBB

Yose Hendra
25/4/2020 06:25
Ketegasan Petugas Kunci Sukses PSBB
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, meminta petugas pemantau di pelosok Sumbar untuk lebih ketat memantau orang-orang yang baru masuk.(MI/Yose Hendra)

PEMBATASAN sosial berskala besar (PSBB) telah dilaksakan di sejumlah daerah. Namun, sebagian belum optimal sebagai upaya menekan penyebaran virus korona baru atau covid-19 karena petugas tidak tegas terhadap pelanggar.

Dalam pelaksanaan PSBB di Sumatra Barat (Sumbar) sejak 22 April, hingga kemarin aliran orang yang datang ke Sumbar melalui pos perbatasan Sumbar-Riau belum berkurang. Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar Nasrul Abit yang memantau PSBB di pos yang terletak Desa Tanjung Balik, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, menyaksikan petugas masih terlalu banyak memberikan kelonggaran.

“Pelaksanaan PSBB untuk mempercepat upaya memutus penyebaran covid-19. Pengawasan di pin­tu masuk merupakan hal penting dalam antisipasi penyebaran covid-19, terutama bagi penumpang dari daerah pandemi covid-19,” ujar Nasrul Abit.

Kenyataannya, lanjut wagub, ia masih melihat dua bus sarat penumpang dari Malaysia diizinkan melintas oleh petugas di pos tersebut. Sebanyak 97 penumpang itu akan menyebar ke berbagai daerah di Sumbar. “Seharusnya penumpang bus diturunkan separuh sesuai aturan PSBB. Namun, kesiapan petugas dan sarana tenda belum ada,” ujarnya.

Ia juga meminta petugas pemantau di pelosok Sumbar untuk lebih ketat memantau orang-orang yang baru masuk ke daerah masing-masing.

PSBB juga mulai diberlakukan di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kemarin. Namun, jalan-jalan dan pasar di kota itu tetap ramai seperti hari biasa sebelum penerapan PSBB.

Sebagian besar warga keluar dari rumah untuk berbelanja keperluan sehari-hari dan makanan untuk berbuka puasa. Kondisi itu bertolak belakang dengan kebijakan PSBB yang ditetapkan pemkot setempat.

Di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin, PSBB mulai di­berlakukan berbarengan dengan berlakunya Peraturan Kementerian Perhubungan (Permenhub) Nomor 25 Tahun 2020 tanggal 23 April 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H dalam upaya pencegahan penyebaran covid-19.

Sementara itu, Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, yang hingga kini belum menerapkan PSBB memilih upaya jogo tonggo untuk menahan laju penyebaran covid-19 di wilayahnya. Gerakan yang dilakukan di tiap-tiap RW itu bakal mendapat dukungan dari 48 tim patroli gabungan di pos pantau jogo tonggo.

Jogo tonggo merupakan gerakan mengoptimalkan pemantauan di tingkat RW hingga menjamin ketersediaan pangan selama masa pandemi. Seluruh tingkat RW harus saling menjaga tetangga lingkungan wilayah masing-masing. Siapa yang keluar dan masuk harus diawasi.

Pemerintah Provinsi Maluku Utara juga terus berupaya menekan peyebaran virus korona baru dengan menutup seluruh pintu masuk dari luar Maluku Utara. Kebijakan diambil peyebaran virus tersebut teus meningkat.

Mulai lengang

Aktivitas di Pasar Panorama Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, kemarin, mulai le­ngang. Kondisi itu berbeda dengan sehari sebelumnya, Kamis (23/4), yang padat pengunjung. Bahkan, ketika itu Bupati Aa Umbara Sutis­na mengancam menutup total seluruh pasar karena pengunjung dan pedagang tidak mematuhi aturan PSBB yang diberlakukan. (DY/LN/HT/HI/DG/FL/AS/JS/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik