Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
SEBANYAK 10.368 orang pekerja di Sulawesi Selatan dirumahkan karena dampak pandemi virus korona
"Dari data 12 kabupaten kota yang masuk, ada 228 perusahaan yang terkena dampak hingga merumahkan pekerjanya akibat pandemi corona," sebut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel, Andi Darmawan Bintang di Makassar, Senin (13/4).
Ia menyebut data tersebut berasal dari Kota Makassar, Kota Palopo, Kabupaten Takalar, Sinjai, Wajo, Pangkep, Kepulauan Selayar, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, dan Toraja Utara.
Total pekerja yang terdampak sebanyak 10.368 orang. Pekerja dirumahkan sebanyak 10.095 orang, dan dipecat mencapai 273 orang.
"Dari total 10.095 pekerja yang dirumahkan, 415 pekerja tetap dibayarkan full upahnya. Sementara 4.437 pekerja upahnya dibayar rata-rata 50%. Selebihnya, dirumahkan tanpa menerima upah dan menunggu panggilan bekerja kembali," jelasnya
Berdasarkan klasifikasi daerah kabupaten kota yang berdampak tinggi pekerja dirumahkan, ada tiga daerah masing-masing Kota Makassar sebanyak 7.629 pekerja, Kabupaten Tana Toraja, 1.616 pekerja dan Gowa 253 pekerja.
Sedangkan daerah kabupaten kota yang terdampak tinggi terkait dengan PHK total sebanyak 273 orang pekerja, dengan rincian Kota Makassar 175 pekerja, Kota Palopo 64 pekerja, Kabupaten Gowa 33 pekerja dan Kabupaten Takalar satu pekerja.
"Sektor-sektor ekonomi yang sangat terdampak, mulai jasa, pariwisata, perdagangan dan konstruksi," beber dia.
Sejauh ini pihaknya terus mengumpulkan data-data pekerja baik yang dirumahkan maupun di PHK.
Ia juga meminta pihak perusahaan untuk menyampaikan data terbaru berapa banyak pekerjanya di rumahkan maupun di PHK.
Sebab, masih ada 12 kabupaten kota belum menyetorkan datanya dari jumlah keseluruhan di Sulsel ada 24 kabupaten kota. (OL-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved