Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Bupati Manggarai Barat Ingin Punya Laboratorium Covid-19

John Lewar
08/4/2020 11:50
Bupati Manggarai Barat Ingin Punya Laboratorium Covid-19
Bupati Manggarai Barat, Agustinus Dula saat jumpa pers, Rabu (8/4/2020) menginginkan daerahnya memiliki laboratorium Covid-19.(MI/John Lewar)

BUPATI Manggarai Barat Agustinus Dula mengakui minimnya fasilitas kesehatan berupa alat tes sampel darah untuk mengetahui seseorang positif Covid-19 dan laboratorium yang menguji hasil tes. Sehingga sulit mengetahui dengan cepat seorang yang meninggal dengan gejala mirip Covid-19, apakah positif atau negatif. 

"Alat itu masih diupayakan. Dan pemerintah daerah sudah memikirkan itu," kata Agustinus kepada wartawan terkait meninggalnya pasien berinisial INW, pasien dalam pemantauan yang meninggal Selasa (7/4).

Agustinus Dula mengatakan Sebelumnya IWN pernah dirawat di puskesmas Labuan Bajo dan RSUD Komodo dengan status orang dalam pemantauan (ODP). Ia memiliki riwayat gangguan ginjal. INW kemudian dirujuk ke RS Siloam hingga meninggal dunia. Berdasarkan hasil pemeriksaan rontgen ditemukan adanya gagal ginjal kronis dan pleural pneumonia. INW dirawat di ruang isolasi UGD RS Siloam selama dalam perawatan.

Duty Manager RS Siloam mencurigai INW dan keluarga tidak memberikan informasi yang sebenarnya riwayat perjalanan pasien. 

"Hal ini diketahui dari informasi salah satu perawat di IGD RS Siloam. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kelurahan Wae Kelambu, bahwa pasien INW baru tiba dari Bali pada tanggal 31 Maret 2020," jelasnya

Selanjutnya, petugas mewawancarai kembali keluarga pasien INW tentang perihal tersebut. Dan keluarga masih belum mengakui atau membenarkan informasi tersebut.

"Karena adanya perbedaan data tentang riwayat perjalanan pasien INW dari keluarga dengan data dari kelurahan Wae Kelambu, maka dr Koko malam itu melaporkan kepada dr. William yang merupakan dokter penyakit dalam sekaligus sebagai DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien). Dokter DPJP selanjutnya menetapkan pasien INW sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP)," terang Agustinus Dula.

Pada 5 April 2020 pukul 23.00 Wita, tim medis RS Siloam melakukan rapid test pertama dengan hasil negatif.Hasilnya kemudian dilaporkan kepada DPJP untuk menunggu instruksi lebih lanjut sambil mempersiapkan pasien INW untuk dirujuk ke RSUD Komodo. Lalu, pada 6 April 2020 pukul 04.00 Wita, kondisi pasien semakin tidak stabil. Dan, sekitar pukul 04.06 Wita, pasien dinyatakan meninggal dunia karena sakit jantung sesuai hasil pemeriksaan radiologi RS Siloam.

baca juga: 31.202 Warga Sumsel Sudah Daftar Kartu Pra Kerja

Saat akan dilakukan pemusalaran jenazah, keluarga kemudian mengungkap perjalanan INW. Dari keterangan keluarga, INW berangkat dari Sumbawa pada 30 Maret dan tiba di Labuan Bajo pada 31 Maret 2020. Ia datang ke Labuan Bajo untuk menghadiri peresmian secara adat rumah baru anaknya, IWP di Labuan Bajo pada 7 April. Namun ia meninggal sebelum upacara adat.

Saat ini hasil swab INW sudah dikirim ke Jakarta untuk diteliti lebih lanjut. INW telah dimakamkan di Manjerite dengan menggunakan protokol pemakaman pasien Covid-19 pada 6 Maret sore. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya