Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Hampir seluruh gereja di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) meniadakan ibadah pada Minggu (22/3) untuk menekan penyebaran virus korona (covid-19).
Namun, berdasarkan pantauan, masih ada gereja yang menggelar ibadah, contohnya Gereja Efata Kupang. Kendati begitu, pihak gereja tetap menerapkan protokol pengamanan yang sudah disampaikan pemerintah. Di antaranya menyediakan sabun antiseptik yang dimanfaatkan umat untuk mencuci tangan.
Selain itu, setiap tempat duduk yang biasanya ditempati sampailima orang dikurangi menjadi tiga orang dengan jarak duduk sekitar satu meter. Bahkan umat juga dilarang berjabat tangan dan berdekatan satu dengan yang lain, termasuk dengan pendeta dan majelis gereja.
Ibadah yang digelar pada pukul 06.00 WITA hanya dihadiri 175 orang. Padahal biasanya setiap ibadah dihadiri antara 300-400 orang.
Pendeta Fedriana Bunga-Manafe mengaku memimpin ibadah dengan tekanan batin yang luar biasa lantaran virus covid-19. Menurutnya, ibadah tersebut merupakan yang terakhir dalam bulan ini.
Pada ibadah Minggu (29/3) akan ditiadakan. "Umat diminta beribadah di rumah masing-masing pada pukul 07.00 WITA. Untuk menandai dimulainya ibadah, pihak gereja akan membunyikan lonceng gereja. Liturgi akan disiapkan oleh gereja dan dibagikan kepada setiap rumah," paparnya.
Baca juga: Antisipasi Covid-19, PGI: Kebaktian di Gereja Bisa Secara Online
Selain itu, umat juga diminta berdoa setiap pukul 22.00 WITA agar wabah virus korona segera berlalu dan masyarakat kembali beraktivitas seperti biasa. "Mulai 23 Maret-4 April, seluruh pelayanan gereja yang melibatkan banyak orang ditiadakan," tambahnya.
Umat juga diminta tetap menaati kebijakan pemerintah, yaitu tetap berada di rumah, menjaga jarak, mengenakan masker, dan mencuci tangan dengan sabun antiseptik.
Sementara itu, data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan NTT pada Sabtu (21/3) menyebutkan orang dalam pengawasan (ODP) korona di daerah itu berjumlah 92 orang. (OL-14)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved