Diyakini Tangkal Korona, Warga Manfaatkan Daun Kelor

Akhmad Safuan
13/3/2020 13:14
Diyakini Tangkal Korona, Warga Manfaatkan Daun Kelor
Seorang petani memetik daun kelor di wilayah Fatukoa, Nusa Tenggara Timur.(MI/Palce Amalo )

KANDUNGAN nutrisi dalam daun kelor diyakini dapat menangkal virus korona (COVID-19). Komunitas Pangan Sehat (KPS) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pun membagikan teh daun kelor secara gratis kepada warga dan anak sekolah.

Belakangan ini, wabah virus korona semakin meresahkan masyarakat. Pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran virus yang berasal dari Tiongkok. Selain itu, banyak warga yang memilih konsumsi ramuan tradisional berupa jamu.

Daun kelor pun semakin diburu masyarakat, termasuk warga Jawa Tengah. Padahal, tidak semua daerah memiliki tanaman kaya nutrisi tersebut. "Dulu banyak tumbuh pohon kelor di sini. Tetapi sekarang sulit dicari, karena sempat dipercaya sebagai tanaman untuk ritual," tutur Sunarsih, warga Jekulo, Kudus.

Baca juga: Tangkal Korona, Tanaman Jamu Banyak Diburu

Adapun warga di Purwodadi, Grobogan, banyak yang belum mengetahui khasiat daun kelor, berikut kandungan nutrisi di dalamnya. Di tengah penyebaran virus korona hingga menelan korban jiwa, daun kelor menjadi alternatif untuk memperkuat daya tahan tubuh manusia.

Koordinator KPS Pati, Nunuk Tri Susanti, mengatakan saat ini banyak orang panik terhadap penyebaran virus korona. Oleh karena itu, komunitas berinisiatif membagikan teh daun kelor yang sudah dikemas rapi.

"Kenapa kami memilih daun kelor, karena teh kelor ini bisa untuk mencegah virus korona. Sangat baik untuk dikonsumsi masyarakat," kata Nunuk.

Baca juga: Pelaku Jamu Keluhkan Harga Bahan Baku Jamu Melambung

Selain membagikan teh daun kelor secara gratis di sejumlah sekolah, KPS Pati juga memberikan edukasi kepada pelajar terkait manfaat daun kelor. Di lain sisi, penggagas Kampung Konservasi Kelor Indonesia, Dudi Krisnadi, mengungkapkan daun kelor terah teruji ilmiah dapat mengatasi beragam gangguan kesehatan serius. Mulai dari kanker, tumor, hipertensi, diabetes, hingga HIV/AIDS.

"Berdasarkan hasil penelitian itu, tanaman kelor dibudidayakan di Blora. Karena wilayah ini sangat cocok untuk pertumbuhan kelor. Peneliti dari luar negeri bahkan datang ke sini untuk ikut membudidayakan kelor," papar Dudi.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya