Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
BUTUH kesadaran masyarakat untuk melestarikan alam di kawasan Gunung Dempo yang berada di Pagaralam, Sumatra Selatan (Sumsel). Untuk menyadari arti pentingnya kelestarian alam dan keseimbangan ekosistem, Gubernur Sumsel Herman Deru mengajak warga Sumsel untuk ikut serta terlibat dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan bersih-bersih gunung Dempo.
"Saya mendukung kegiatan bersih-bersih gunung Dempo ini. Terlebih beberapa waktu lalu, ada ancaman binatang buas yang terjadi di sana. Melalui kegiatan ini bisa membantu tingkat kunjungan wisata ke kota Pagaralam. Sebagai bentuk kepedulian kita untuk menjaga kelestarian alam," ujar Herman Deru usai menerima audiensi panitia kegiatan bersih-bersih Gunung Dempo.
Deru menerangkan, penyelesaian ancaman binatang buas memakan waktu berbulan-bulan sehingga berimbas pada turunnya jumlah kunjungan wisatawan ke kota Pagaralam, bahkan menimbulkan efek psikologis bagi masyarakat. "Pemprov Sumsel akan mengajak serta Pemerintah Kota Pagaralam, Pemerintah Kabupaten Lahat, dan Muara Enim untuk turut serta dalam kegiatan ini. Pagaralam bukan hanya milik masyarakat Pagaralam saja, tapi milik Sumsel. Kita akan libatkan Walhi Sumsel, pelajar, dan pramuka. Saya yakin dengan kegiatan itu akan memunculkan rasa memiliki dari masyarakat," kata dia.
Menurutnya, Gunung Dempo tidak saja merupakan sumber penghidupan bagi masyarakat yang bergerak dalam sektor pertanian dan perkebunan. Herman Deru mengungkapkan Gunung Dempo pun menjadi sumber nafkah bagi mereka yang benar-benar mengandalkan mata pencahariannya dari wisata Gunung Dempo. "Saya usulkan juga kepada kerabat Pecinta Alam agar kegiatan bersih-bersih Gunung Dempo dilaksanakan bertepatan dengan hari jadi kota Pagaralam pada bulan Juni mendatang. Nanti bersamaan dengan itu kita akan canangkan Kota Pagaralam sebagai kota yang 100 persen listriknya menggunakan energi terbarukan," ujarnya.
Ia berharap kegiatan bersih-bersih gunung Dempo dapat dilakukan secara berkelanjutan dan menimbulkan kesadaran yang lebih luas bagi masyarakat dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan.
Sementara Wakil Ketua panitia kegiatan bersih-bersih Gunung Dempo, Robet Lembong menyampaikan apresiasi atas dukungan Gubernur Herman Deru atas kegiatan tersebut. Ia mengungkapkan Kerabat Pecinta Alam yang berkantor pusat di Jakarta selalu bekerjasama dengan Dewan Harian Daerah (DHD)'45 dalam melaksanakan aktivitasnya.
"Keinginan untuk melakukan bersih-bersih gunung Dempo telah ada sejak beberapa waktu lalu. Adapun tema yang kita angkat pada kegiatan
bersih-bersih gunung Dempo mendatang adalah Go Green Zero Waste," tandasnya. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved