Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
USAI di evakuasi dari Wuhan, Tiongkok dan mendapat observasi selama dua pekan di Natuna, empat mahasiswa kedokteran Wuhan, Tiongkok asal Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tiba di Bandara Haluoleo, Kendari menggunakan penerbangan Batik Air, sekitar pukul 07.00 Wita, Selasa (18/2).
Mereka langsung dijemput Wali kota Kendari Zulkarnaen Kadir dan pejabat Pemprov Sultra. Mereka kemudian dimasukan ke karantina kesehatan pelabuhan bandara untuk mengecek kesehatannya.
Keempat mahasiswa itu ialah Yayu Indah Maharani Hidayatullah, mahasiwa Hubey Universityof science And Tecnology asal Kota Kendari, Fitri Indar Dewi, mahasiswa Hubey University of Science And Tehnology asal Bombana, Klarasani Nurrahmi Syafitri mahasiswa Hubey Univesity of Science And Tehnology asala Kolaka dan Nia Daniati Rusli mahasiswa Hubei Minzu University
Setelah negatif dan tidak terjangkit virus korona, keempatnya di izinkan untuk bertemu keluarga di Bandara Haluoleo.
Yayu Indah mengaku sangat senang bertemu dengan keluarga. Mahasiswa tahun pertama ini berharap kondisi di Wuhan segera membaik. Situasi kembali sediakala dan ia bersama teman-temannya bisa melanjutkan kuliah.
"Jika sudah membaik, kami ingin segera kembali ke kampus Hubey Universityof science And Tecnology menamatkan studi kami. Saat ini kami tetap kuliah melalui online," ujar Yayu.
Wali kota Kendari Zulkarnaen Kadir mengatakan, pihaknya terus mendukung semangat empat mahasiswa ini. "Kami minta masyarakat juga demikian karena mereka negatif virus korona," imbau Zulkarnaen.
Kendati dinyatakan negative dari virus korona, Pemerintah Kota kendari terus memantau dan mengawasi kesehatan mahasiswa tersebut. (OL-13)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved