Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PARTAI NasDem optimistis bisa memenangkan kandidat yang diusung sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 23 September 2020 mendatang.
Untuk itu, DPW Partai NasDem Sulteng menggelar pelatihan door to door campaign atau kampanye dari rumah ke rumah demi memperkenalkan kepada masyarakat kandidat yang diusung.
Pelatihan dilakukan serentak selama lima hari sejak Sabtu (8/2) hingga Rabu (12/2). Seluruh peserta yang mengikuti pelatihan ialah kader NasDem di tingkat dewan pimpinan cabang (DPC) dan dewan pimpinan ranting (DPRt).
“Mereka bukan berasal dari masyarakat umum. Mereka ialah kader partai pengurus DPC dan DPRt yang memang dilatih untuk itu,” ujar Ketua DPW Partai NasDem Sulteng, Atha Mahmud, di sela kegiatan pelatihan door to door campaign tim pemenangan Kabupaten Donggala di Kantor DPW Partai NasDem Sulteng.
Sebagai informasi, pelatihan door to door campaign ialah salah satu upaya pemenangan yang dilakukan DPW Partai NasDem Sulteng, yakni untuk membekali kader-kader partai yang tersebar di berbagai daerah Sulteng dengan teknik yang sudah dipersiapkan.
Di sisi lain, Pilkada 2020 di Sulawesi Selatan akan dihelat di 12 kabupaten/kota. Pilkada serentak akan digelar di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Bulukumba, Kepulauan Selayar, Tana Toraja, Toraja Utara, Luwu Timur, Luwu Utara, Barru, Pangkep, dan Maros.
Sejauh ini, Partai NasDem baru memberikan rekomendasi usungan di lima kabupaten. Untuk tujuh kabupaten/kota lainnya belum mendapatkan rekomendasi.
“Tujuh daerah lainnya, mungkin Maret baru keluar rekomendasi. Kita masih menunggu keputusan DPP NasDem,” ujar Sekretaris DPW Partai NasDem Sulsel, Syaharuddin Alrif.
Menurut Wakil Ketua DPRD Sulsel itu, ada beberapa pertimbangan sehingga ketujuh daerah itu belum mendapatkan rekomendasi kandidat yang akan diusung di Pilkada 2020.
“Pertama, karena kami masih menunggu komunikasi dengan partai lain. Kedua, menunggu hasil komunikasi untuk penentuan calon wakil. Ketiga, NasDem masih menunggu momen pas untuk mengumumkan di tujuh daerah itu,” lanjut Syahar.
Ia menambahkan, NasDem sebenarnya ingin mengusung kader sendiri untuk semua pilkada, tapi banyak pertimbangan termasuk di Makassar. “Kalau Makassar kita menunggu petunjuk ketua umum (Surya Paloh).”
Kunjungi pondok pesantren
Sementara itu, pengurus DPP Partai NasDem dan DPW Partai NasDem Jawa Timur melakukan ziarah ke sejumlah makam kiai di tiga pondok pesantren di Jombang.
Rombongan yang dipimpin Ketua DPP Partai NasDem, Hasan Aminuddin, itu juga mengunjungi Ponpes Tebuireng Jombang, Mamba’ul Ma’arif (Pondok Denanyar Jombang), dan Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.
Turut dalam rombongan itu antara lain Ketua DPP NasDem Bidang Media dan Komunikasi Publik Charles Meikyansah, Ketua DPW NasDem Jatim Sri Sajekti Sudjunadi, dan beberapa pengurus DPP seperti Farhan dan Dossy. (LN/FL/PO/N-3)
KETUA Komisi XIII DPR dari Fraksi Partai NasDem Willy Aditya optimistis Rancangan Undang-Undang (RUU) Masyarakat Hukum Adat bisa disahkan di era pemerintahan Prabowo Subianto.
Ketua Fraksi NasDem MPR itu mengatakan semangat program itu bagus, tetapi perlu digodok matang.
PENGUATAN langkah koordinasi dan sinergi antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat harus mampu melahirkan gerakan antikekerasan.
SEJUMLAH partai politik menyatakan penolakannya terhadap Putusan MK Nomor 135/PUU-XXII/2024 soal pemisahan pemilihan umum (pemilu) nasional dan daerah atau lokal.
PUTUSAN Mahkamah Konstitusi No. 135/PUU-XXII/2024 tentang pemisahan pemilu nasional dan pemilu lokal menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
MAJELIS Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) akan mengadakan Rakornas I & Silaknas 2025 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta pada 10-11 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved