Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Pemprov NTB Siapkan Corona Crisis Center

Yusuf Riaman
28/1/2020 14:51
Pemprov NTB Siapkan Corona Crisis Center
Rombongan wisatawan tiba di Pantai Senggigi, Lombok, NTB. Pemprov NTB telah mempersiapkan pusat krisis korona untuk mengantisipasi wabah.(MI/YUSUF RIAMAN )

PEMPROV Nusa Tenggara Barat menyiapkan corona crisis center (3C) untuk melayani berbagai informasi, terkait munculnya virus korona di berbagai negara.

"3 C yang kita buat harus menjadi pusat informasi, treatment medic, serta rescue and recovery," kata Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Lalu Gita Aryadi, saat memimpin rapat usai jumpa pers di ruang rapat Sekda NTB, Selasa (28/1).

C 3 akan berkantor di Sekretariat Daerah Provinsi NTB Jl. Pejanggik No. 12 Mataram. C3 akan melayani berbagai hal terkait informasi dan pertanyaan yang masuk dari seluruh masyarakat. Termasuk pembaruan data-data dan situasi terkini, termasuk berbagai penanganan medis yang dibutuhkan masyarakat.

Sekda berharap agar seluruh OPD terkait mendukung penuh C3 yang dibentuk, dengan segera memberikan data dan informasi yang terbaru. Terkait perkembangan pariwisata di NTB, perkembangan mahasiswa di Tiongkok, serta persiapan NTB menutup serta menangkal kemungkinan masuknya korona dari berbagai pintu moda transportasi baik darat, laut dan udara.

Sebelumnya pada konferensi pers yang dipimpin Lalu Gita Ariadi bersama pimpinan instansi terungkap ada pasien berkebangsaan Tiongkok umur 1,5 tahun yang dirawat di RSUP NTB. Namun indikasinya hanya bakteri, bukan virus. Berdasarkan informasi yang disampaikan Dirut Rumah Sakit Umum Provinsi NTB, Lalu Hamzi Fikri, bersama Kepala Dinas Kesehatan NTB, Nurhandini Eka Dewi, tidak ditemukan pasien yang terjangkit virus korona yang dirawat di RSUP NTB.

Dirut RSUP NTB menceritakan pasien asal Henan, Tiongkok tersebut terbang bersama keluarga dari Tiongkok ke Kuala Lumpur, Malaysia pada 16 Januari. Kemudian pada 17 Januari, pasien terbang ke Bali. Pada 21 Januari dari Bali, pasien bersama keluarga ke Lombok menggunakan kapal cepat dan menginap di Senggigi, Lombok Barat.

"Pasien mengeluh panas pada 26 Januari. Pasien mengeluh tidak mau makan dan sakit tenggorokan," jelasnya.

Kemudian pada 27 Januari pada pukul 13.30 Wita, pasien dibawa oleh orangtuanya ke RSUP NTB. Kemudian pasien langsung ditangani dan dimasukkan ke ruang isolasi.

"Ini dilakukan untuk memantau penyakit dan sebagai langkah antisipasi," ujarnya.

Hal itu juga dipertegas oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi Anak, dr. Sang Ayu K. Indriyani, yang merawat pasien tersebut. Berdasarkan hasil pantauannya selama dua hari ini, kondisi pasien tersebut semakin membaik.

baca juga: Dua Pasien Dirawat di RSHS Semakin Membaik

Meski demam, batuk dan radang tenggorokan, namun kesehatan anak tersebut berangsur membaik. Berbeda dengan virus korona, yang kondisi kesehatan pasien membutuhkan penanganan khusus. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan. Yaitu dengan mencuci tangan menggunakan sabun setiap hari, memakai masker serta mengonsumsi makanan yang sehat (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya