Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
UNTUK mencegah agar virus demam babi afrika (african swine fever/ASF) yang menyerang puluhan ribu ternak babi di Sumatra Utara menyebar ke daerah lain, Kementan mengisolasi total daerah yang sudah terpapar virus tersebut.
Pengisolasian dilakukan untuk mengawasi keluar-masuknya babi yang terjangkit virus demam babi.
Hal itu dikemukakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kepada wartawan di Jakarta, kemarin.
"Penanggulangan melalui isolasi paling penting agar virus yang keluar wilayah itu kita perketat, yakni oleh pemda setempat," kata Syahrul.
Demam babi afrika menyerang 16 kabupaten/kota di Sumut, yakni Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Karo, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Samosir, Simalungun, Pakpak Bharat, Langkat, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, dan Kota Medan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatra Utara, Azhar Harahap, mengatakan hingga kini babi yang mati akibat virus demam di 16 kabupaten/kota tersebut mencapai kisaran 30 ribu ekor.
Menurut Azhar, pihaknya terus mengupayakan pengendalian penyebaran virus dengan biosecurity, yakni mencegah lalu lintas ternak babi, melarang pemindahan ternak babi antardaerah, menyemprot desinfektan, dan pemberian vaksin.
Berdasarkan data Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, sampai Jumat (20/12), jumlah populasi ternak babi di 16 kabupaten/kota itu mencapai 653.609 ekor. "Anggaran yang disiapkan untuk menangani persoalan babi ini mencapai Rp5 miliar."
Sementara itu, Kementerian Kesehatan menegaskan tidak ada penularan virus penyebab demam babi kepada manusia.
"ASF itu penyakit hewan. Sejauh ini tidak ada bukti penularan dari hewan kepada manusia," ungkap Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Anung Sugihantono.
ASF menyerang ternak babi di Sumatra Utara beberapa pekan terakhir. Demam babi afrika ternyata berbeda dengan flu babi H1N1. Dikutip dari laman Guardian, penyakit tersebut dipicu virus yang menyerang babi dan sangat menular terhadap hewan. Meskipun demikian, Organisasi Kesehatan Hewan Dunia menegaskan ASF tidak menular kepada manusia. (Hld/Ind/Pra/PS/X-3)
Dinas Peternakan Flotim menyiapkan 10.000 dosis untuk vaksin babi ternak
Provinsi Sumatera Utara mencatat hingga Kamis(13/2) tercatat 48.000 ekor babi mati akibat virus hog cholera dan African Swine Fever (ASF).
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memastikan tidak ada kebijakan pemusnahan hewan babi.
Peternak babi diminta lebih memperhatikan kebersihan kandang kandang, termasuk penggunaan pakan babi dari hasil olahan sendiri (HOS).
HEBOH penjualan daging babi yang dibuat mirip daging sapi menyebabkan sejumlah daerah meningkatkan kewaspadaannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved