Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
RUAS tol Kalimantan Balikpapan-Samarinda, Kalimantan Timur, ternyata sudah menjadi lokasi sejumlah kecelakaan lalu lintas.
Presiden Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda di Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (17/12). Tol Balikpapan-Samarinda, dibuka untuk umum sejak Kamis (19/12). Dan pada hari pertama dibuka untuk umum, terjadi tiga kecelakaan. Salah satunya ialah sebuah mobil pelat merah asal Kabupaten Kutai Kertanegara yang terguling.
"Tidak ada korban jiwa. Namun, mobil yang terguling mengalami kerusakan cukup parah," kata Kabag Ops Ditlantas Polda Kaltim AKB Bramanti Agus Suyono di Balikpapan, Sabtu (21/12).
Ia menjelaskan, kecelakaan itu terjadi di Km 67,400 sekitar pukul 17.30 Wita pada Kamis (19/12).
Kijang Innova dengan nomor polisi KT 1304 C itu keluar jalur tol dan terbalik saat melaju dari arah Samboja menuju Samarinda.
"Setibanya di lokasi kejadian ban mobil pecah sehingga mobil hilang keseimbangan. Dalam kecelakaan itu tidak ada korban jiwa," jelasnya.
Dari tiga kecelakaan itu, sambungnya, pihak kepolisian dan pengelola jalan tol akan mengevaluasi terutama persoalan perlengkapan jalan dan keselamatan pengendara. "Seperti pembatas jalan serta lampu penerangan," ujarnya.
Ia mengimbau agar pengendara yang melintas untuk tidak melaju di atas batas kecepatan 80 kilometer per jam.
Ia mengakui jalan tol tersebut masih banyak perlengkapan jalan yang belum terpasang seperti lampu penerangan jalan hingga marka jalan dan rambu lalu lintas.
"Kalau di jalan tol kan kendaraan laju, sementara penerangannya minim," ujarnya.
Untuk itu, sambung Bramanti, Ditlantas Polda Kaltim bersama Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) dan Jasa Marga segera menempatkan sejumlah personel untuk menciptakan rasa aman bagi para pengguna.
"Kalau penerangan itu dari BPJT. Paling tidak ada rambu-rambu yang bisa memantulkan cahaya karena bisa memberikan rasa aman," ujarnya.
Selain itu, sambung Bramanti, pembatas jalan yang dari bahan karet diperlukan sehingga bila terjadi kecelakaan tidak fatal.
Kepala Balai Pengelolaan Transportasi Darat Kaltim Felix Iryantomo membenarkan perlengkapan jalan tol memang menjadi perhatiannya. Rencananya perlengkapan jalan berupa rambu-rambu, pembatas jalan, dan penerangan akan dipasang tahun depan.
Ia menyampaikan, pihaknya mendapat alokasi anggaran sebesar Rp80 miliar. Sebagian anggaran untuk perlengkapan jalan. Namun dengan alokasi anggaran sebesar itu, ia menilai masih kurang karena kebutuhan untuk perlengkapan jalan di Kaltim dan Kaltara dinilai sangat besar."Itu masih kurang, sebenarnya dari DED yang disusun 2017 mencapai Rp1,7 triliun untuk Kaltim saja. Kalau untuk Kaltara, kebutuhannya sekitar Rp81,4 miliar," jelas Felix. (X-15)
Baca juga: Tol Kalimantan Diberlakukan Gratis
Baca juga: Jokowi: Tol Kalimantan Percepat Akses ke Ibu Kota Baru
Baca juga: Jokowi Janji Bangun Kereta Api Trans-Kalimantan
Jalan nasional Trans Kalimantan di Provinsi Kalimantan Selatan kembali rusak di sejumlah titik. Yang terparah di ruas Sungai Turak, Kabupaten Hulu Sungai Utara menuju Kelua, Tabalong.
RUAS jalan nasional Trans Kalimantan di Provinsi Kalimantan Selatan kembali mengalami kerusakan di sejumlah titik.
Melalui perda tersebut diyakini mampu memberikan kemudahan dan jaminan bagi calon investor dan payung hukum bagi pemerintah daerah.
Kecelakaan lalu lintas antara bus Marus jurusan Pontianak-Putusibbau dengan minibus travel Pontianak-Sanggau di Jalan Trans Kalimantan, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Dinas Perhubungan Kalimantan Selatan menargetkan perbaikan jalan Trans Kalimantan akan selesai sebelum natal.
Pemudik yang menggunakan jalur Trans Kalimantan diminta waspadai 16 titik rawan kecelakaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved