Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
TIGA rumah warga di Komplek Permana Utara, RT 05/RW 06, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi diterjang banjir setinggi lutut orang dewasa, Jumat (13/12) sore.
Banjir tersebut disebabkan tanggul yang berada di dekat pemukiman warga jebol lantaran tidak kuat menahan tekanan air hujan yang tidak tertampung di saluran drainase.
"Kejadiannya saat hujan deras tadi sore. Istri saya yang sedang di rumah panik karena air hujan langsung menjebol tembok belakang rumah," kata Muklas, 60, salah seorang pemilik rumah.
Air yang bercampur lumpur langsung menggenangi rumah Muklas setinggi satu meter hingga keluarganya tidak sempat menyelamatkan perabotan yang berada di dalam rumahnya.
Setelah hujan reda, Muklas dibantu tetangga membersihkan seisi rumah yang terendam banjir lumpur. "Kursi, kasur, kulkas, terendam semua. Saya kaget soalnya baru sekarang kejadian seperti ini," tuturnya.
Ramdhani ,25, warga lainnya menyatakan, bahan-bahan konveksi yang disimpan di rumahnya tak bisa diselamatkan akibat terjangan banjir.
"Kejadiannya cepat banget, pas hujan deras. Air langsung masuk ke rumah, mesin konveksi dan bahan-bahan jahitan kotor semua, sekarang jadi enggak bisa digunakan," ujar Ramdhani.
Menurutnya, selain karena tanggul jebol, banjir kali ini diperparah dengan tidak adanya saluran pembuangan air.
"Di sini hanya ada satu selokan, itu juga ukurannya kecil, jadi kalau hujan deras, otomatis air meluap ke jalan. Dulu pernah banjir, tapi tidak separah seperti sekarang," bebernya.
Sekretaris BPBD Kota Cimahi, Ajat Sudrajat menduga, jebolnya tanggul disebabkan karena saluran drainase tersumbat sampah. Setelah menerima laporan, tim BPBD segera datang ke lokasi untuk lakukan penyedotan air menggunakan mesin pompa.
"Sekarang kita upayakan penyedotan untuk mengurangi ketinggian air. Petugas lain melakukan assessment ke rumah warga yang terdampak," ungkapnya. (OL-11)
Abdul Muhari pun mengimbau kepada seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved