Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAH Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah telah mengajukan permintaan tambahan pasokan gas elpiji bersubsidi ukuran tabung 3 kilogram (kg) sebanyak10 persen dari kuota bulanan. Hal itu untuk mengantisipasi adanya lonjakan permintaan gas menjelang Perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru (Nataru) 2020.
Kabag Perekonomian Pemkab Temanggung, Sunardi, menyebutkan kuota bulanan gas elpiji bersubsidi ukuran tabung 3 kg yang diterima Kabupaten Temanggung saat ini sebanyak 20 ribu tabung. Jika Pertamina meloloskan permintaan tambahan gas bersubsidi tersebut, maka daerahnya akan menerima tambahan pasokan sebanyak 2.000 tabung menjelang perayaan Nataru.
"Nanti tergantung situasi pasar. Pertamina akan langsung menyalurkan ke agen. Tapi kuotanya terbatas. Semoga daerah lain tidak membutuhkan, sehingga bisa ditambahkan ke Temanggung," ujar Sunardi, Jumat (13/12/2019).
Sebelumnya, Pemkab Temanggung juga telah meminta tambahan kuota gas saat musim panen tembakau dan Hari Raya Idul Fitri dari Bulan Juni hingga September 2019. Ketika itu Pertamina memberikan tambahan pasokan 10 persen per bulan dari kuota bulanan reguler. Tambahan itu lantaran kebutuhan gas di masyarakat meningkat cukup significant.
Adapun alokasi gas elpiji bersubsidi untuk Kabupaten Temanggung selama satu tahun ini sebanyak 666 ribu tabung. Pada tahun 2020 mendatang, Pemkab Temanggung juga akan mengajukan permintaan agar kuota gas bersubsidi naik 10 persen dari kuota tahun ini.
"Biasanya sari pertamina alokasi naik 10 persen dari realisasi," katanya.
Pada kesempatan itu, Sunardi meminta para Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri tidak menggunakan gas bersubsidi. Sebab, gas elpiji ukuran tabung 3 kg memang hanya diperuntukan bagi warga miskin. Akan tetapi karena di Temanggung belum menemukan formulasi yang tepat untuk memberlakukan subsidi tertutup gas elpiji 3 kg, sehingga gas tersebut masih dijual bebas.
baca juga: Harimau Kembali Serang Warga Hingga Tewas
Asih,32, seorang warga Kecamatan Kaloran mengaku tidak kesulitan memperoleh gas elpiji bersubsidi. Ia baru saja membeli gas 3 kg dengan harga Rp 18.500.
"Tidak kesulitan mendapat gas. Kalau di pengecer depan rumah banyak juga dan dijual seharga Rp 22 ribu per tabung. Tapi kemarin saya beli dengan harga Rp18.500 satu tabung," kata Asih. (OL-3)
Kunjungan menteri ini sekaligus merupakan tindak lanjut dari sosialisasi prosedur baru terkait standar pengisian tabung elpiji 3 kg
SEJAK diberlakukannya larangan penjualan gas elpiji 3 kg di warung-warung pada 1 Februari 2025, membuat stok gas bersubsidi tersebut pangkalan-pangkalan turun drastis bahkan hilang.
PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) menambah penyaluran tabung elpiji sebesar 2,5 juta tabung selama periode 2-9 Februari 2025.
Pemkab Kepulauan Seribu memastikan stok kebutuhan pokok dan liquefied petroleum gas (LPG) bersubsidi ukuran tiga kilogram untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran 1442 Hijriah mencukupi.
PERBUATAN terdakwa diancam pidana dalam Pasal 62 ayat (1) jo Pasal 8 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
JAKSA penuntut umum (JPU) Kejari Kabupaten Bogor bersikukuh menuntut terdakwa Sugiman Tindjau selama 18 bulan bui karena memproduksi tabung gas 3 kg tak sesuai SNI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved