Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PEMERINTAH Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah telah mengajukan permintaan tambahan pasokan gas elpiji bersubsidi ukuran tabung 3 kilogram (kg) sebanyak10 persen dari kuota bulanan. Hal itu untuk mengantisipasi adanya lonjakan permintaan gas menjelang Perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru (Nataru) 2020.
Kabag Perekonomian Pemkab Temanggung, Sunardi, menyebutkan kuota bulanan gas elpiji bersubsidi ukuran tabung 3 kg yang diterima Kabupaten Temanggung saat ini sebanyak 20 ribu tabung. Jika Pertamina meloloskan permintaan tambahan gas bersubsidi tersebut, maka daerahnya akan menerima tambahan pasokan sebanyak 2.000 tabung menjelang perayaan Nataru.
"Nanti tergantung situasi pasar. Pertamina akan langsung menyalurkan ke agen. Tapi kuotanya terbatas. Semoga daerah lain tidak membutuhkan, sehingga bisa ditambahkan ke Temanggung," ujar Sunardi, Jumat (13/12/2019).
Sebelumnya, Pemkab Temanggung juga telah meminta tambahan kuota gas saat musim panen tembakau dan Hari Raya Idul Fitri dari Bulan Juni hingga September 2019. Ketika itu Pertamina memberikan tambahan pasokan 10 persen per bulan dari kuota bulanan reguler. Tambahan itu lantaran kebutuhan gas di masyarakat meningkat cukup significant.
Adapun alokasi gas elpiji bersubsidi untuk Kabupaten Temanggung selama satu tahun ini sebanyak 666 ribu tabung. Pada tahun 2020 mendatang, Pemkab Temanggung juga akan mengajukan permintaan agar kuota gas bersubsidi naik 10 persen dari kuota tahun ini.
"Biasanya sari pertamina alokasi naik 10 persen dari realisasi," katanya.
Pada kesempatan itu, Sunardi meminta para Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri tidak menggunakan gas bersubsidi. Sebab, gas elpiji ukuran tabung 3 kg memang hanya diperuntukan bagi warga miskin. Akan tetapi karena di Temanggung belum menemukan formulasi yang tepat untuk memberlakukan subsidi tertutup gas elpiji 3 kg, sehingga gas tersebut masih dijual bebas.
baca juga: Harimau Kembali Serang Warga Hingga Tewas
Asih,32, seorang warga Kecamatan Kaloran mengaku tidak kesulitan memperoleh gas elpiji bersubsidi. Ia baru saja membeli gas 3 kg dengan harga Rp 18.500.
"Tidak kesulitan mendapat gas. Kalau di pengecer depan rumah banyak juga dan dijual seharga Rp 22 ribu per tabung. Tapi kemarin saya beli dengan harga Rp18.500 satu tabung," kata Asih. (OL-3)
KELANGKAAN hingga tingginya harga gas elpiji 3 kilogram (kg) di kawasan Provinsi Aceh jalan terus. Sejak tiga pekan terakhir hingga Minggu (6/7), belum ada tanda-tanda membaik.
KETUA Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) Tulus Abadi meminta pemerintah membatalkan wacana penerapan kebijakan satu harga untuk elpiji 3 kg.
KELANGKAAN dan melambungnya harga gas elpiji 3 kg (gas melon) di sejumlah daerah di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Kementerian ESDM menyatakan PT Pertamina (Persero) menjadi pelaksana penyaluran elpiji 3 kilogram (kg) satu harga secara nasional.
PEMERINTAH tengah merumuskan kebijakan baru terkait penetapan harga elpiji 3 kilogram menjadi satu harga nasional. Kebijakan ini ditargetkan mulai berlaku pada 2026.
Untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi energi khususnya gas elpiji 3 kg, Pertamina Patra Niaga menyiapkan tambahan pasokan sebesar 7,38 juta tabung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved