Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
HUJAN lebat melanda Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menyebabkan Sungai Londo di Kecamatan Undaan, Kudus meluap dan mengakibatkan Desa Wonosoco diterjang banjir bandang pada Senin (9/12/2019) malam. Saat ini ratusan warga, petugas dari BPBD Kudus, kepolisian dan TNI hingga jelang siang berusaha membantu warga Desa Wonosoco, dengan membersihkan sampah dan lumpur akibat banjir bandang.
Dalam waktu bersamaan hujan deras disertai angin kencang di kawasan itu tidak hanya mengakibatkan banjir bandang, tetapi juga merusak sekaligus merobohkan beberapa rumah warga di Desa Kutuk, Kecatamatan Undaan.
"Sejak pagi setelah air surut kami bahu membahu membersihkan sampah dan lumpur yang dibawa banjir di rumah-rumah warga," kata Winarno, salah seorang warga Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kudus.
Banjir itu cukup cepat datangnya, ujar warga lain, hingga ketinggian di atas lutut orang dewasa. Namun air cepat surut.
"Sudah tiga kali desa ini dilanda banjir tahun ini," ungkapnya.
Kepala Polsek Undaan Ajun Komisaris Anwar mengatakan bencana melanda dua desa itu tidak menimbulkan korban jiwa. Saat ini warga masih melakukan inventarisasi kerigian bangunan dan harta benda.
"Kita telah turunkan petugas untuk membantu meringankan beban warga," imbuhnya.
baca juga: 930 Aparat Siaga Pada Hari HAM di Jayapura Antara | Nusantara
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Bergas mengatakan bencana banjir terjadi akibat hujan deras selama dua jam mengguyur wilayah itu. Akibatnya volume air Sungsi Londo meningkat dratis dan meluap mengakibatkan banjir di Desa Wonosoco. Sedangkan bencana angin ribut di Desa Kutuk, lanjut Bergas, mengakibatkan beberapa bangunan rumah rusak serta puluhan pohon tumbang.
"Kita terus lakukan inventarisasi kerusakan," tambahnya. (OL-3)
Abdul Muhari pun mengimbau kepada seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved