Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Terjadi Pergerakan Tanah di Lima Kampung, BPBD Siaga

Kristiadi
05/12/2019 11:14
Terjadi Pergerakan Tanah di Lima Kampung, BPBD Siaga
Tanah bergerak(MI/BENNY BASTIANDY)

Hujan deras yang terjadi beberapa hari di awal musim penghujan di Kabupaten Tasikmalaya, masih belum merata di berbagai wilayah dan kini masih 146 rumah mengalami pergerakan tanah di Kampung Babakan, Jajaway, Burujul, Singajaya, dan Cigadung, Desa Pusparahayu, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya Wawan Ridwan Effendi mengatakan, hujan yang terjadi beberapa hari telah menyebabkan 146 rumah terdampak pergerakan tanah dan kondisinya meluas ke kampung lainnya. Akan tetapi, sekarang ini masih menunggu tim ahli dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi, Bencana, Geologi (PVMBG).

"Pergerakan tanah yang terjadi beberapa hari telah merusak 40 rumah dan 4 unit bangunan mushola hingga kondisinya sekarang banyak bangunan permanen terbelah mulai dingding tembok, lantai, tanah dan pergerakan tersebut masih terjadi hingga mengancam 102 rumah," katanya, Kamis (5/12/2019).

Wawan mengatakan, pergerakan tanah pada musim penghujan sekarang perlu diwaspadai bersama karena bisa mengakibatkan longsor maupun banjir. Sedangkan, langkah sekarang ini telah menurunkan anggota BPBD, Tagana dan relawan untuk menyosialisasikan terkait bencana yang bisa terjadi kapan saja.

"Pergerakan tanah yang terjadi sekarang ada di Desa tangguh bencana dan semua warga hingga relawan sudah siap melakukan langkah dengan menyosialisasikan dalam kejadian itu, agar masyarakat tidak lagi panik, takut, cemas dan lainnya. Karena, BPBD sendiri masih tetap menunggu tim PVMBG," ujarnya.

Sementara itu, Camat Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya Zalkaf mengatakan, pergerakan tanah yang terjadi selama ini sudah dilaporkan kepada BPBD dan Bupati Tasikmalaya, supaya pemerintah daerah secapatnya tanggap atas musibah tersebut dan meminta agar petugas ahli melakukan penelitian agar masyarakat tidak bertanya-tanya atas bencana ini.

"Kami sudah melaporkan semua kejadian di lima kampung agar BPBD dan pemerintah bisa menerjunkan para petugas, akan tetapi dalam kejadian itu memang masyarakat merasakan getaran saat hujan turun meski skalanya itu kecil tapi mereka sudah waswas mendengar suara," paparnya. (AD/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik