Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
KETUA Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Nusa Tenggara Timur (NTT) Michael Riwu Kaho menyebutkan laju kerusakan hutan atau deforestasi di daerah itu kian tidak terbendung. Setiap tahun, kerusakan hutan di NTT mencapai 15 ribu hektare yang antara lain disebabkan perambahan dan bencana alam.
"Kita mengalami masalah serius soal kerusakan hutan," kata Michael kepada wartawan di Kupang, Kamis (28/11/2019).
Kerusakan hutan mengakibatkan ekosistem terganggu. Padahal 80% keanekaragaman hayati terdapat di dalam hutan. Deforestasi juga mengakibatkan berkurangnya kemampuan menyerap emisi karbon dunia yang berdampak terhadap peningkatan pemanasan global. Pakar kehutanan Universitas Nusa Cendana Kupang itu menyebutkan kerusakan hutan tidak sebanding dengan pemulihan yang hanya mencapai 2.000 hektare setiap tahun.
Laju kerusakan hutan dikhawatirkan terus meluas dalam beberapa tahun ke depan, mengingat mendesanya kebutuhan manusia akan lahan untuk membuka kebun dan permukiman. Pasalnya karena 90% penduduk NTT adalah petani yang bermukim di desa. Bahkan, Dia memprediksi antara 2040-2050, hutan NTT tinggal lima persen.
"Dengan begitu kemampuan kita menangkap air akan menurun drastis karena pohon-pohon untuk memproses air itu semakin habis akibat kerusakan hutan dan lahan," katanya.
Jika kondisi seperti itu terjadi, akan memperparah ketersediaan air kita karena pulau-pulau kita di NTT ini 98 persen di antaranya sangat kecil.
Dia menambahkan setiap tahun NTT tercatat sebagai daerah dengan jumlah titik panas terbanyak di Indonesia. Titik panas disebabkan kebakaran lahan dan hutan yang dilakukan warga untuk membuka kebun.
baca juga: Dua Juta Pil PCC Dibawa ke BNN
Ia berharap pemerintah daerah memprioritaskan penanganan kerusakan hutan dan lahan dan meningkatkan upaya pemulihan hutan dan lahan yang rusak, termasuk penanaman pohon yang bisa mendatangkan berbagai manfaat. (OL-3)
DESA Panji Anom, Kabupaten Buleleng (Bali Utara), dan Desa Abiansemal, Kabupaten Badung (Bali Selatan) bersama SW Indonesia menjawab dua tantangan besar di masyarakat.
Tim mahasiswa Sampoerna University mempresentasikan Green Asphalt, sebuah inovasi dari Plastic Waste for Sustainable Pavement Centre (PWSPC) Sampoerna University.
SBY mengimbau kepada semua elemen bangsa untuk tidak diam dalam menyikapi permasalahan lingkungan.
PESAN keberlanjutan sumber daya alam termasuk pulau kecil bukan tiba tiba hadir ke dalam menu pembangunan kita.
Aktivis lingkungan dan pendorong perubahan asal India, Sahil Jha, melanjutkan perjalanan bersepeda ke Jakarta dan Bogor.
Pancaverse Xperience yang mengusung tema Take UPart for Earth, mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kepekaan pada lingkungan melalui seni, kreativitas, dan aksi nyata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved