Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Belasan Rumah di Kabupaten Sukabumi Terdampak Pergerakan Tanah

Benny Bastiandy
27/11/2019 13:56
Belasan Rumah di Kabupaten Sukabumi Terdampak Pergerakan Tanah
Belasan unit bangunan rumah warga terdampak bencana tanah bergerak di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.(MI/Benny Bastiandy )

PERGERAKAN tanah melanda Kampung Babakan Sirna RT 03/06, Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Belasan unit bangunan rumah warga terdampak bencana tersebut. Berdasarkan informasi, pergerakan tanah terjadi pada Selasa (26/11). Pada bagian dinding tembok rumah terdapat retak-retak. Beberapa bangunan rumah di antaranya ada yang mengalami kerusakan cukup parah dengan keretakan mencapai 10 sentimeter hingga 20 sentimeter.

"Ada sekitar 15 rumah warga yang mengalami kerusakan," kata petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Bantargadung, Sihabudin, kepada
wartawan, Rabu (27/11/2019).

Hasil pengamatan di lapangan, sebut Sihabudin, meskipun terdapat keretakan pada bagian dinding tembok, tetapi rumah masih bisa ditempati penghuninya. Namun jika tak segera ditangani tak menutup kemungkinan pergerakan tanah akan kembali terjadi.

"Sejauh ini terpantau masih aman. Warga juga masih menempati rumah mereka. Tidak ada yang mengungsi. Tapi kalau dibiarkan, khawatir kerusakan makin meluas," tuturnya.

P2BK sudah berkoordinasi dengan pemerintahan desa serta pemerintahan kecamatan setempat. Sihabudin menyebutkan pergerakan tanah kemungkinan dipicu kondisi kemarau panjang yang hampir terjadi kurun 6 bulan terakhir.

"Selama kemarau itu tanah mengalami rekahan. Saat diguyur hujan deras, kemungkinan kondisi tanah menjadi jenuh hingga terjadi pergeseran," ungkapnya.

Warga dan pemerintahan setempat sudah meminta agar agar BPBD atau instansi teknis berkompeten mengkaji dan meneliti pergerakan tanah tersebut. Langkah tersebut untuk memastikan penyebab pergerakan tanah.

"Pemerintah setempat menginginkan ada penelitian khusus untuk mengetahui penyebab pergerakan tanah. Kami terus memantau perkembangannya," imbuhnya.

Sihabudin mengimbau masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan dengan potensi kebencanaan. Apalagi sekarang mulai turun hujan meskipun intensitasnya relatif masih rendah.

"Kami ingatkan masyarakat berhati-hati," pungkasnya.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman, mengatakan Pemkab Sukabumi belum menetapkan status siaga banjir dan tanah longsor. Namun, BPBD Provinsi Jabar dan BMKG sudah mengimbau semua wilayah agar mempersiapkan diri menghadapi berbagai potensi bencana hidrometeorologi.

"Belum (ada penetapan status siaga banjir dan tanah longsor). Baru sebatas imbauan dari BPBD Provinsi Jawa Barat," kata Eka.

baca juga: Memasuki Musim Hujan Waspadai Hama Padi

Saat ini BPBD mulai mempersiapkan berbagai kebutuhan yang sekiranya bakal diperlukan menghadapi musim hujan. Tak hanya kesiapan dari sisi personel saja, tapi juga peralatan.

"Jadi, saat nanti ada penetapan status, kami betul-betul sudah siap," tuturnya.

Kurun waktu sebulan terakhir terjadi berbagai bencana dampak turunnya hujan dengan intensitas tinggi di sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi, seperti tanah longsor dan pergerakan tanah. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya