Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
ADA yang berbeda dalam acara bedah buku Menjemput Takdir karya Firman Hadi yang dihelat di Ruang Paripura DPRD Kota Tegal, Jawa Tengah, Kamis (31/10) malam. Mengawali acara, Kapolres Tegal Kota, AKB Siti Rondhijah tampil membacakan puisi karyanya yang sudah diterjemahkan dalam Bahasa Tegalan. Dari judul aslinya Mau Apa Lagi menjadi Pan Apa Maning. Penerjemahnya tak lain adalah stafnya.
"Yang menerjemahkan staf saya karena saya bukan orang Tegal," ujar Siti Rhondhijah, berterus terang.
Bagi seorang Kapolres menunaikan tugas yang memang sudah menjadi pekerjaannya tak banyak mengalami kesulitan. Namun, jika harus menulis puisi, rasanya menjadi tak biasa.
"Tapi saya siap saja ketika diminta oleh Pak Atmo Tan Sidik menulis puisi. Bagi polisi ketika mendapat perintah itu harus siap," seloroh Kapolres.
Atmo Tan Sidik, yang dikenal sebagai budayawan Pantura tergelak mendengar canda Siti Rondhijah. Tak luput juga novelis sohor Ahmad Tohari, yang malam itu hadir didapuk menjadi salah satu nara sumber bedah buku, juga ikut tertawa. Kapolres mengaku senang bisa hadir dan tampil membacakan pusi di antara para seniman Kota Bahari itu. Meski mengaku tidak fasih dengan bahasa Tegal, namun intonasi dalam setiap pembacaan bait terucapkan dengan seperti gaya orang Tegal dalam berbahasa sehari-hari.
"Bagi saya menulis puisi adalah kemampuan yang tidak semua dimiliki orang. Saya berterimaksih bisa hadir di acara bedah buku sekaligus peluncuran buku Menjemput Takdir malam ini," upanya.
Usai membacakan puisi, Siti Rhondijah dihadiahi kain batik bertuliskan puisi karya Atmo Tan Sidik yang diberikan tokoh Tegal Maufur, yang juga mantan Wakil Walikota Tegal.
"Terima kasih hadianya. Sudah lama saya ingin memiliki batik yang bermotif seperti ini, apa lagi ada tulisan puisinya," pungkasnya.
baca juga: BPBD Sleman Pastikan Potensi Banjir Lahar Hujan Relatif Kecil
Bedah buku Menjemput Takdir dimoderatori Edy Suripno (Uyip) mantan Ketua DPRD Kota Tegal, dan seorang nara sumber lagi selain Ahmad Tohari sang penulis novel Ronggeng Dukuh Paruk, yakni Andi Kustomo penulis Tegal. (OL-3)
Dilengkapi layanan chat multibahasa, Sahabat-AI mampu memahami nuansa bahasa, merangkai kata, dan menghasilkan karya sastra dalam bahasa lokal.
Staf Ahli Bidang SDM dan Kemasyarakatan Kota Padang, Syahrial Kamat, mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian yang dikemas dalam karya seni.
Hadania meluncurkan dua buku seni, “39 is 0” dan “My Rhapsody in Blue”, serta kartu oracle Sacred Feminine,
Sapardi Djoko Damono, merupakan sastrawan besar Indonesia yang puisi-puisinya telah melintasi generasi dan diterjemahkan ke berbagai bahasa.
Kompetisi membaca puisi berbahasa Mandarin merupakan upaya mendukung program pemerintah dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
LEBIH dari 1.800 pejalar dari seluruh Indonesia mengikuti lomba membaca puisi berbahasa mandarin tingkat nasional.
Lestari Moerdijat mengatakan inisiatif masyarakat berkesenian harus mendapat dukungan demi melestarikan kebudayaan nasional yang mampu memperkuat identitas dan persatuan bangsa.
IKATAN Keluarga Minangkabau (IKM) mengelar turnamen Golf Open memperebutkan piala bergilir Menteri Kebudayaan di Permata Sentul Golf Club, Bogor, Jawa Barat
Konsep yang dihadirkan beragam seperti teater, karya seni hingga pameran keindahan dari lokasi wisata yang ada.
Dalam Pesta Rakyat Pabrik Gula, berbagai macam penampilan seni dan budaya seperti yang ada di film ditampilkan seperti kuda lumping dan manten tebu
Moderasi agama dilakukan dengan berbagai upaya, salah satunya melalui kesenian.
Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta menggagas Jakarta International Literary Festival (JILF) 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved