Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
PADA bulan Pengurangan Risiko Bencana 2019 yang diperingati tiap Oktober, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar diklat Senior Management Training (SMT) yang diikuti 40 orang Kepala Pelaksana BPBD tingkat provinsi, kabupaten dan kota se Indonesia di Sol Marina Hotel Bangka, Bangka Belitung, Jumat (11/10).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo dalam keterangan resmi yang diterima Media Indonesia, Jumat (11/10) mengatakan tujuan utama diklat SMT ini untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan di bidang penanggulangan bencana, baik secara kualitas maupun kuantitas.
"Tujuannya adalah mengenalkan konsepsi dan kasus-kasus penanggulangan bencana. Mengenalkan pentingnya kepemimpinan dan pengambilan kepitusan dalam penanggulangan bencana," kata Agus Wibowo.
Selain itu dalam diklat SMT ini memberikan kesempatan untuk mensimulasikan proses-proses pengambilan keputusan dalam penanganan bencana. Sejumlah pakar dihadirkan dalam acara tersebut termasuk Syamsul Maarif yang penah menjadi Kepala BNPB. Ia memberikan materi managing crisis and disaster. Ia mengajak peserta untuk memiliki mental yang kuat dalam menangani bencana.
"Jangan Anda merasa lemah kalau ada bahaya atau krisis," tegasnya.
Alasannya krisis dapat membedakan apakah kita bisa menjadi pemimpin atau pemimpin tanpa tindakan. Krisis juga memunculkan urgensi, persepsi ancaman disertai ketidakpastian yang tinggi. Krisis adalah produk yang dihasilkan oleh persepsi. Tidak hanya mengajak untuk bermental kuat dalam menangani bencana, seseorang harus dapat memberikan informasi yang bermakna bagi masyarakat. Tujuannya agar masyarakat semakin paham mengenai bencana.
baca juga: Tidak Ada Pantai di Bali Jadi Milik Pribadi
"Sikap mental yang disarankan adalah melihat masa depan dari masa depan. Good to great atau belajar dari musuh yang hebat dan sikap mental yang tangkas" ungkap Syamsul.
Dalam akhir seminar, Syamsul Maarif mengingatkan untuk selalu berkembang dan melihat bencana dari aspek perkembangan budaya dan masyarakat di masa depan yang berbeda-beda. (OL-3)
SELAMA lima tahun terakhir, 2019-2023, terjadi bencana hidrometeorologi sebanyak 18.081 kejadian, sebanyak 25% di antaranya merupakan peristiwa bencana angin puting beliung.
Salah satu upaya mencegah dampak bencana ialah membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana).
Direktur Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, Dr Sumarjaya menyampaikan Indonesia mempunyai pengalaman berharga dalam menyiapkan tenaga kesehatan cadangan saat menghadapi Covid-19.
SLG memberikan informasi mengenai potensi bahaya gempa bumi dan tsunami di daerah pelaksanaan. BMKG juga membantu pemerintah daerah setempat dengan memberikan Peta Bahaya Tsunami di lokasi.
Terjadi 1.277 kejadian kebakaran di Jakarta sejak Januari hingga Agustus 2023 atau 5 kebakaran di Jakarta setiap harinya.
Berdasar prakiraan BMKG, empat daerah di Sumsel bakal alami hari tanpa hujan (HTH) cukup lama mulai 21 hari hingga 60 hari.
Sebanyak 16 rukun tetangga (RT) di Jakarta Timur masih terendam banjir dengan ketinggian air berkisar 30-80 cm. Banjir Jakarta Timur terjadi karena luapan Sungai Ciliwung.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Suka Jadi, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, terus meluas.
Fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta
Dalam arahannya Menhut mengapresiasi penanganan karhutla di Provinsi Riau yang dinilai cukup efektif sehingga karhutla mampu teratasi.
Dua orang pekerja bangunan tertimbun longsor saat sedang menggali fondasi rumah di kawasan Padasuka, Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (18/7) malam.
Kendati tidak begitu luas, pihaknya tetap menghimbau warga di musim kemarau tidak membuka kebun dengan cara membakar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved