Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
HAMPIR separuh koperasi di Kota Sukabumi, Jawa Barat, sudah tidak aktif lagi. Mereka sudah tidak beraktivitas karena berbagai hal teknis.
"Jumlah koperasi yang terdata pada kami sebanyak 325 unit. Tapi yang aktif sebanyak 192 unit. Sisanya sudah tidak aktif lagi," kata Kepala Dinas KUKM Perdagangan dan Perindustrian Kota Sukabumi, Ayep Supriyatna, kepada Media Indonesia, Kamis (3/10).
Penyebab tidak aktifnya koperasi itu tak hanya karena sudah tidak melaksanakan lagi rapat anggota tahunan (RAT). Tapi juga secara organisasi dan aktivitas sudah tidak berjalan sebagaimana aturan yang ditetapkan.
"Sebetulnya, kalau tidak melaksanakan RAT tapi aktivitasnya masih ada, itu bisa direvitalisasi. Tapi koperasi yang tidak aktif ini betul-betul sudah tidak melaksanakan RAT. Secara organisasi dan aktivitas juga tidak berjalan," bebernya.
Koperasi bisa berjalan tergantung dari manajemen pengurus. Sejauh ini masih banyak koperasi yang sifatnya pragmatis.
"Misalnya ada koperasi yang setelah mendapatkan bantuan, para pengurusnya kabur. Memang bantuan koperasi itu cukup berisiko bagi yang niatnya hanya ingin mendapatkan bantuan saja. Tapi jika dikelola cerdas, tidak menutup kemungkinan koperasi akan semakin maju," terangnya.
Baca juga: Kurang Inovasi Picu Matinya Koperasi di Tasikmalaya
Ia mencontohkan koperasi di Sekolah Pembentukan Perwira Polri. Saat ini, koperasi itu sudah sangat maju karena pengelolaan keuangan yang sangat bagus.
"Pengurus koperasinya sudah membuat minimarket dan usaha lainnya," sebut Ayep.
Berbagai bantuan dari Kementerian Koperasi dan UKM pun cukup besar. Syaratnya hanya kemauan untuk maju dari para pengurus dan anggotanya.
"Uang negara itu kan harus betul-betul digunakan dan diserap serta dikelola dengan cerdas. Kalau berpikirnya hanya pragmatis, ya tentu tidak bakal maju-maju koperasi itu," terangnya.
Bagi koperasi yang saat ini aktif, Diskoperindag Kota Sukabumi rutin memberikan pembinaan kepada para pengurusnya. Sehingga ke depan mereka betul-betul kuat dan mapan ssbagai sebuah koperasi.
"Setiap saat kami siap bantu. Selain pembinaan, kami juga berikan pelatihan secara rutin. Bukan hanya pembinaan dari pemkot saja, tapi juga dari provinsi, dan kementerian," tandasnya.(OL-5)
Peluncuran secara luring diselenggarakan di Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Desa Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten.
Masyarakat Kota Sukabumi kini mendapatkan akses lebih mudah terhadap sembako berkualitas dengan harga yang wajar.
Koperasi merupakan institusi modern yang mampu menyejahterakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.
Said Abdullah Sebut Tata Kelola Koperasi Harus Terus Dibenahi
Secara bertahap para anggota koperasi sudah diberikan pelatihan dalam mengelola manajemen, dan pemahaman tentang lembaga bisnis koperasi.
Kemenkop memastikan melibatkan 17 Kementerian/Lembaga dan juga dengan pemerintah daerah (Pemda) untuk melakukan pengawasan terhadap operasionalisasi program Koperasi Desa Merah Putih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved