Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
GUBERNUR Maluku, Murad Ismail, mengimbau masyarakat agar tidak panik jika masih terjadi gempa susulan. Saat terjadi guncangan akibat gempa, Gubernur meminta masyarakat agar tidak langsung berlarian keluar rumah.
“Baiknya berlindung di bawah meja atau tempat tidur. Kalau gempa sudah tidak lagi terasa, segera keluar dan cari tempat terbuka. Kalau guncangannya kuat dan lama, sebaiknya mencari tempat yang lebih tinggi,” kata Guber-nur, seusai meninjau para korban terdampak gempa tek-tonik berkekuatan 6,8 magnitudo yang dirawat di RSUD dr Haulussy Ambon, Kamis (26/9) malam.
Menurutnya, sejumlah korban yang kini dirawat di RSUD tersebut, sebagian besar akibat panik saat terjadi gempa. “Ada anak yang menjadi korban, tangannya patah karena batu. Ibunya selamat, anaknya tidak selamat,” ungkapnya.
Ke depan, kata Murad, dia berharap sosialisasi mitigasi dan tanggap bencana harus lebih gencar dilakukan, terutama di sekolah-sekolah. “Kita masih kurang sosialisasi. Kalau di Jepang, ada sosialisasi di televisi dan lewat brosur. Ketika ada gempa, orang di dalam gedung dan rumah tidak buru-buru lari keluar, tapi ke bawah meja atau tempat tidur karena gempa tidak berlangsung lama. Paling lama 10 detik, setelah tidak ada lagi guncangan, baru keluar,” urainya.
Selain itu, Gubernur juga meminta masyarakat dan media untuk tidak tergesa-gesa menyebarkan berita yang belum tentu benar dan bisa dipertanggungjawabkan.
“Saya minta kepada media-media juga, berita-berita hoaks jangan sampai terjadi lagi. Seperti tadi ada kabar kalau pukul 03.00 bakal ada gempa lebih besar lagi. Istri saya juga baru kirim SMS, katanya tengah malam nanti akan ada gempa yang lebih besar. Janganlah kita mendahului Tuhan, tapi mari kita sama-sama berdoa, mudah-mudahan Tuhan memberikan cobaan yang tidak berkelanjutan kepada kita.”
Terkait dengan jumlah korban jiwa akibat gempa, Gubernur mengatakan, berdasarkan data BPBD Provinsi Maluku, tercatat sebanyak 23 orang meninggal. “Sebanyak 23 korban jiwa di seluruh Maluku,” tandasnya.
Kecamatan Salahutu
Di kesempatan sama, Kepala BPBD Provinsi Maluku, Farida Salampessy, yang men-dampingi Gubernur menambahkan, lokasi terparah yang terkena dampak gempa tekto-nik pada Kamis pagi ialah wilayah Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Ambon.
“Maluku Tengah, Kecamatan Salahutu yang paling banyak, yaitu di Desa Liang, Waai, dan Tenga-Tenga. Di Desa Liang paling banyak karena di sana banyak rumah roboh rata dengan tanah,” ungkap Salampessy.
Ia menerangkan, masyarakat di Kecamatan Salahutu khususnya Liang, saat ini me-milih mengungsi ke hutan. “Magrib tadi, saya dengan Kadis Kesehatan baru kembali, jadi semua masyarakat di sana sudah mengungsi di kebun-kebun mereka di hutan,” sambungnya.
Pascagempa, kata Salampes-sy, BPBD Maluku telah mengimbau agar masyarakat tidak percaya berita hoaks bahwa akan terjadi tsunami. Hanya saja, lanjutnya, masyarakat memilih mengungsi karena sebagian besar rumah mereka roboh.
“Memang kami sudah mengimbau tentang adanya berita hoaks, tapi karena rumah mereka sebagian besar sudah roboh, mereka ke pergi hutan. Malam ini, kami dari BPBD membawa terpal untuk mereka di Desa Liang dan Waai.”
Saat disinggung tentang jumlah rumah yang rusak di kecamatan tersebut, Salampessy mengaku, menurut data sementara sebanyak 106 rumah. “Itu hitungan sementara. Nanti ada data resmi dari Maluku Tengah karena itu wilayah Maluku Tengah,” tandasnya. (PO/MT/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved