Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KISAN cinta Habibie dan Ainun yang sangat terkenal tidak hanya dibuat dalam karya seni film tetapi juga diabadikan dalam bentuk monumen yang dinamakan Monumen Cinta Sejati Ainun Habibie, dibangun di kota kelahiran BJ Habibie.
Tepatnya, di sebelah barat Lapangan Andi Makkasau, Kelurahan Malluse Tasi, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, jaraknya sekitar 153 kilometer dari Kota Makassar.
Saat kabar meninggalnya Presiden ke-3 RI itu menyebar, Rabu (11/9) malam masyarakat Kota Parepare dan sekitarnya langsung memadati monumen yang diersmikan sendiri oleh BJ Habibie pada 12 Juni 2015.
Mereka datang sambil menyalakan lilin dan berdoa atas wafatnya Habibie di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Bahkan, hingga Kamis (12/9) siang, warga masih berdatangan, menyimpan karangan bunga.
Monumen berupa patung Habibie yang memakai jas dan kacamata bersama sang istri Hasri Ainun Habibie berkerudung dan menggengam setangkai bunga ikut temaram dengan cahaya lilin.
Seorang warga Sidrap, Muhammad Ali, mengaku datang ke sana bersama istrinya. Baginya dan mungkin juga warga lain yang ada di depan monumen berhias air mancur itu, Habibie adalah sosok yang selalu menjadi teladan dan inspirasi buat seluruh masyarakat, khususnya Parepare.
"Semua yang hadir mengaku sedih, ada yang memang tidak kuasa menahan air matanya. Beliau memang panutan, bapak teknologi dan demokrasi Indonesia. Di masanya, UU Pers itu lahir bukan?" kata Ali.
Baca juga: Warga Berswafoto di Pusara Habibie
Sebelum Habibie meninggal, lokasi tersebut banyak dikunjungi warga setempat. Mereka yang melintas juga sengaja berhenti hanya untuk mampir mengambil gambar di sana.
Seperti pesan Habibie saat meresmikan monumen itu, Ia ingin bisa menginspirasi orang banyak. Itu diakui Eka, warga Lapadde, Parepare, jika monumen itu menyimpan banyak sejarah.
"Ada foto-foto masa kecil, saat menempuh pendidikan di Jerman, jadi Menristek dan saat diangkat jadi Presiden, semua terpadu dan terpasang indah memberi banyak makna. Semua (menggambarkan) butuh kerja keras untuk berhasil," ungkap Eka.
Sebelumnya, Wali Kota Parepare menjelaskan rumah tempat kelahiran BJ Habibie akan dijadikan Museum Habibie, pembangunannya akan dilalukan mulai 2020.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved